Berkembangnyaalat musik yang dipetik seperti gitar dan biola, membuat bahan sasando berubah. Sasando menggunakan senar kawat untuk dawainya. Menurut cerita, proses pembuatan Sasando mengalami perubahan. Awalnya, musik Sasando memiliki nada yang disesuaikan seperti alat musik gong. Jumlah dawai awalnya 7 berubah menjadi 9 dan 10. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS alat alat musik alat musik yang di pakai untuk mengerjakan sesuatu. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B

1 Kebudayaan Batu Tua (Palaeolithikum) Alat-alat hasil kebudayaan zaman batu tua antara lain. a. Kapak Perimbas. Kapak ini terbuat dari batu, tidak memiliki tangkai, digunakan dengan cara menggengam. Dipakai untuk menguliti binatang, memotong kayu, dan memecahkan tulang binatang buruan.

Unduh PDF Unduh PDF Anda dapat membuat musik yang indah tanpa harus membeli peralatan yang mahal. Selama ribuan tahun, orang-orang telah membuat berbagai instrumen dari bahan-bahan alami dan barang-barang rumah tangga dengan menggunakan kedua belah tangan mereka sendiri. Lanjutkan membaca untuk mempelajari bagaimana cara membuat drum yang sederhana, shaker, suling, xilofon dan rainstick. 1Carilah kerangka drum. Anda boleh menggunakan pot lama, mangkuk, vas atau sebuah ember. Pilih sebuah wadah kokoh yang dalam sebagai kerangka drum. Hindari wadah yang terbuat dari kaca atau bahan rapuh lainnya.[1] 2Beli satu kemasan balon. Kemungkinan Anda akan meledakkan beberapa buah dalam proses pembuatan drum, maka ada baiknya untuk memiliki lebih dari satu. Pilihlah balon kuat yang berukuran besar. Kemungkinan Anda ingin mendapatkan beberapa macam ukuran untuk memastikan agar Anda dapat menemukan satu yang pas dengan kerangka drum yang dipilih. 3Potong bagian ujung balon. Ambil gunting dan potong bagian ujung balon tepat pada bagian dimana balon tersebut menyempit. 4 Regangkan balon tersebut menutupi kerangka drum. Gunakan satu tangan untuk memegang balon pada salah satu satu sisi dasar, sementara gunakan tangan lainnya untuk meregangkan ke sisi lainnya. Balon harus mampu menutupi mulut pot, vas atau ember yang Anda gunakan sebagai kerangka. Kemungkinan Anda ingin meminta bantuan seorang teman untuk membantu Anda memegang balon tersebut pada tempatnya, sehingga balonnya tidak akan terpental kembali. Jika balon yang digunakan tampaknya terlalu kecil atau besar untuk kerangka drum, cobalah menggunakan balon dengan ukuran yang berbeda. 5Rekatkan balon. Gunakan perekat atau plester untuk mempertahankan posisi balon tetap pada tempatnya, di sepanjang tepi kerangka drum. 6Mainkan drum balon tersebut dengan stik. Gunakan sumpit, pensil atau benda tipis lainnya yang panjang, untuk memainkan drum Anda.[2] Iklan 1Tentukan wadah untuk shaker. Anda dapat menggunakan sebuah kaleng kopi dari aluminium, sebuah kendi kaca bertutup atau silinder karton untuk membuat shaker. Wadah yang terbuat dari kayu juga dapat berfungsi dengan baik. Setiap jenis wadah akan masing-masing membuat sebuah suara unik yang berbeda. 2 Pilihlah sesuatu untuk dikocok. Benda-benda berukuran kecil apapun akan membuat suara yang menarik saat Anda mengocoknya. Kumpulkan benda tersebut atau benda-benda berikut, sebanyak segenggam tangan Manik-manik, baik yang terbuat dari plastik, kaca atau kayu Kacang kering atau beras Koin Biji-bijian 3Masukkan bahan shaker ke dalam wadahnya. 4Tutup wadahnya. 5Bungkus wadah dengan plester. Lapisi kembali plester pada wadah untuk memastikannya benar-benar tertutup. 6Hias shaker Anda. Gunakan cat atau bahan penghias lainnya untuk menambahkan warna dan pola yang cerah pada shaker. 7Kocoklah shaker. Gunakan shaker sebagai sebuah instrumen perkusi tunggal atau bersama grup musik. Iklan 1Siapkan kendi kaca bertutup atau botol. Botol anggur, botol minyak zaitun, kendi kaca berukuran besar dan wadah kaca lainnya yang berleher kurus cocok untuk digunakan. 2Buatlah sebuah lubang berukuran sebesar jari di bagian bawah. Gunakan pemotong kaca untuk membuat sebuah lubang kecil di bagian bawah botol atau kendi. 3Tiupkan udara melalui lubang yang telah ada di bagian atas kendi. Posisikan bibir Anda sehingga Anda meniupkan udara secara horizontal, tepat di atas tiupkan udara hingga Anda mendapatkan sebuah nada yang jelas. Ini mungkin memakan waktu agak lama, jadi bersabarlah dan terus berlatih. 4Tutup dan bukalah lubang di bagian bawah dengan jari Anda. Lakukan hal ini saat Anda meniupkan udara dan bereksperimenlah dengan berbagai macam suara yang dihasilkannya. 5Cobalah menggerakkan kepala Anda ke bawah dan ke atas untuk membuat nada tajam atau datar. Iklan 1Dapatkan lima buah botol air berukuran sekitar 0,6 liter. Pilihlah botol bulat dengan dasar yang rata dan mulut yang lebar. Anda juga dapat melakukannya dengan menggunakan stoples. Nomori masing-masing dari 1 sampai 5.[3] 2 Isi botol-botol tersebut dengan jumlah air yang berbeda. Tambahkan jumlah berikut ke dalam masing-masing botol air Botol 1 0,56 liter yang akan menghasilkan nada F. Botol 2 0,38 liter yang akan menghasilkan nada G. Botol 3 0,33 liter yang akan menghasilkan nada A. Botol 4 0,24 liter yang akan menghasilkan nada C. Botol 5 0,18 liter yang akan menghasilkan nada D. 3Mainkan botol-botol tersebut dengan sebuah sendok logam. Ketukkan sendok ke bagian sisi botol untuk menghasilkan berbagai nada. Iklan 1Pasangkan paku-paku kecil ke dalam tabung tisu gulung besar. Pasangkan paku-paku tersebut secara menyamping dan acak di sekitar tabung. Untuk mendapatkan efek terbaik, pasangkan paling tidak 15 buah paku atau lebih ke dalamnya. 2Tempelkan penutup pada bagian bawah tabung dengan plester. Tempelkan selembar karton atau penutup kokoh lain dengan plester, untuk menutupi bagian dasar tabung. 3Isikan "hujan". Tuangkan beras, pasir, kacang kering, manik-manik, biji jagung brondong dan benda-benda kecil lainnya ke dalamnya, yang akan menghasilkan suara hujan. 4Tutupi bagian atasnya. Tambahkan penutup kedua pada bagian atas rainstick dan tempelkan dengan plester. 5Tutupi rainstick dengan kertas kado. Anda juga bisa menghiasnya dengan cat atau stiker. 6Mainkan rainstick. Balik dari satu sisi ke sisi lain untuk mendengar suara jatuhnya hujan. Iklan Cara lain untuk membuat drum cari sebuah ember dan warnai. Tutupi ember dengan cat bening tembus pandang untuk membuatnya mengilap. Lakukan hal tersebut dengan beberapa ember lagi sampai Anda mendapatkan satu set drum. Letakkan di satu tempat secara terbalik, dalam bentuk melingkar. Duduklah di tengah-tengah lingkaran dan mainkan drum! Iklan Hal yang Anda Butuhkan Drum Sebuah wadah, seperti sebuah pot Sebuah balon Plester Sumpit Shaker Sebuah wadah bertutup Beras kering, kacang, manik-manik, dll. Plester Cat atau stiker Suling Kendi air atau botol anggur Pemotong kaca Xylofon 5 buah botol air berukuran 0,6 liter dengan dasar yang rata Gelas ukur Air putih Sendok Rainstick Tabung tisu gulung Karton Gunting Plester Paku Palu Kertas kado Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Hindarikeinginan untuk mengisi penuh poster dengan gambar dan/atau tulisan, karena akan menurunkan keinginan orang untuk membaca secara detail. Berikut 3 macam musik ansambel dilihat dari aspek fungsi alat musik yang dipakai : 1. Alat Musik Ritmis adalah alat musik yang berfungsi untuk memberi irama atau biasanya, mengatur irama dan Instrumen memiliki 6 adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya dari instrumen dapat masuk ke dalam jenis kiasan sehingga penggunaan instrumen dapat bukan dalam arti yang memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga instrumen dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Instrumen Nomina kata benda Sarana penelitian berupa seperangkat tes dan sebagainya untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahanAlat-alatmusik seperti piano, biola, gitar, suling, trompetOrang yang dipakai sebagai alat diperalat orang lain pihak lainDokumen resmi seperti akta, surat obligasiAlat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimiaPerkakas Gabungan Kata Instrumen Instrumen kreditInstrumen navigasiInstrumen petikInstrumen pukulInstrumen tiup Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata instrumen adalah sarana penelitian berupa seperangkat tes dan sebagainya untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Arti lainnya dari instrumen adalah alat-alatmusik seperti piano, biola, gitar, suling, trompet. Marchingband menggunakan gabungan dari alat brass, perkusi dan alat tiup kayu yang harus dibawa saat mereka berjalan. Instrumen marching band termasuk flute dan piccolo, French horns, saxophones, clarinet, trumpet, trombone, tuba, drum, cymbal dan triangle. Beberapa band memasukkan glockenspiel, xylophone ke dalam seksi perkusinya.
Instrumen Laboratorium – Instrumen laboratorium adalah jenis alat laboratorium yang dalam penggunaannya membutuhkan pengetahuan lebih dibanding alat laboratorium dasarglassware. Beberapa contoh peralatan atau instrumen laboratorium yang biasa ditemui di laboratorium diantaranya adalah Spektrofotometer, HPLC, FTIR, Rotary Evaporator, RT-PCR dan lainnya. Pada artikel instrumen laboratorium kali ini, penulis akan membahas tentang pengertian instrumen laboratorium, daftar instrumen laboratorium, fungsi instrumen laboratorium dan lainnya. Sebelum masuk ke pembahasan tentang instrumen laboratorium, penulis ingin menyampaikan PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium menjual berbagai instrumen laboratorium. Bagi anda yang memiliki kebutuhan instrumen laboratorium bisa menghubungi customer service via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Oke, berbicara tentang instrumen laboratorium tentu menjadi hal yang asing bagi anda para pemula, apalagi belum pernah ada pengetahuan dasar tentang laboratorium. Beberapa pertanyaan dasar seputar instrumen laboratorium diantaranya Apa itu instrumen laboratorium? Jenis instrumen laboratorium apa saja? Apa perbedaan alat laboratorium dan instrumen laboratorium? Fungsi instrumen laboratorium itu apa? Daftar instrumen laboratorium beserta penjelasan fungsinya. Beberapa diantara pelajar atau mahasiswa bahkan mencari informasi file instrumen laboratorium pdf, jurnal instrumen laboratorium dan makalah instrumen laboratorium. Semoga dengan membaca artikel ini bisa menjawab semua pertanyaan tersebut, yuk kita lanjut ke pembahasan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian instrumen laboratorium, mari kita ketahui makna dari kata instrumen dan laboratorium. Instrumen dapat diartikan sebagai alat yang dipakai untuk me-ngerjakan sesuatu, seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia. Sederhananya instrumen adalah alat atau tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Laboratorium dapat diartikan tempat atau kamar atau ruangan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan, penelitian atau penyelidikan. Dalam pemahaman yang lebih lengkap, laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan, observasi, pengujian, analisis atau mempraktekan ilmu dan keterampilan sehingga didapatkan informasi yang belum diketahui sebelumnya atau bahkan lebih mahir dalam proses tersebut. Dari kedua pemahaman kata instrumen dan laboratorium, dapat kita tarik kesimpulan sederhana. Instrumen laboratorium adalah berbagai alat atau tools yang digunakan untuk melakukan percobaan, pengujian atau penelitian untuk mendapatkan informasi terbaru atau meningkatkan kemahiran pengguna dalam menggunakan alat tersebut. Ragam Laboratorium Berdasarkan Cabang Ilmu Pemahaman akan pengertian dan ragam jenis instrumen laboratorium akan memiliki jangkauan yang luas, karena cabang ilmu yang memiliki laboratorium bukan hanya 1 atau 2, melainkan ada cukup banyak, seperti Biologi Kimia Farmasi Fisika Kedokteran Medik / Medis Teknik Matematika Bahasa Komputer Musik, dll. Nah, sampai sini kita jadi tahu bahwa ada instrumen laboratorium biologi, instrumen laboratorium kimia, instrumen laboratorium farmasi, instrumen laboratorium fisika, instrumen laboratorium kedokteran hingga instrumen laboratorium komputer dan musik. Masing-masing laboratorium memiliki instrumen yang berbeda-beda, seperti di laboratorium komputer tentu banyak komputer yang bisa digunakan untuk pembuatan program atau aplikasi-aplikasi tertentu. Lain halnya di laboratorium musik, tentu terdapat alat musik seperti gitar, piano atau bahkan alat musik tradisional seperti angklung. Fokus Instrumen Laboratorium Oke, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang instrumen laboratorium yang mengacu pada laboratorium biologi, farmasi, kimia dan kedokteran ya. jadi untuk instrumen laboratorium lainnya mungkin pada lain kesempatan. Beberapa contoh instrumen laboratorium yang akan bahas adalah Mikroskop Timbangan Analitik Water Bath Autoclave Mikropipet, dll. Mungkin jika ada pertanyaan contoh peralatan instrumental yang biasa dapat ditemui dalam laboratorium adalah mikroskop, timbangan analitik, water bath, autoclave, mikropipet dan lainnya. List lebih lengkap akan penulis sampaikan pada daftar instrumen laboratorium dan fungsi instrumen laboratorium. Perbedaan Alat dan Instrumen Laboratorium Bagi pelajar mungkin ada kesulitan mengetahui perbedaan alat dan instrumen laboratorium. Apa sih alat laboratorium itu? Dan apa perbedaannya dengan instrumen laboratorium? Oke, sampai saat ini penulis juga belum ada kalimat yang pas untuk mendefinisikan apa itu alat laboratorium dan instrumen laboratorium. Namun dalam bahasa sederhana Alat laboratorium adalah segala jenis alat atau alat bantu atau tools sederhana yang digunakan dalam proses percobaan, pengujian atau penelitian di laboratorium. Mengacu pada penjelasan tersebut, fungsi alat laboratorium sangatlah sederhana, seperti untuk menampung, menyimpan, mengaduk, melakukan reaksi, dan lainnya. Contoh alat laboratorium diantaranya Batang pengaduk Gelas ukur Pipet tetes Erlenmeyer Gelas beaker Labu ukur Instrumen laboratorium adalah segala jenis alat atau mesin atau tools yang memiliki mekanisme atau fungsi kerja spesifik yang digunakan dalam proses percobaan, pengujian atau penelitian di laboratorium. Berdasarkan penjelasan tersebut fungsi instrumen laboratorium lebih spesifik dari alat laboratorium, dalam proses pengunaannya juga diperlukan pengetahuan lebih mendalam. Pada umumnya hampir setiap instrumen laboratorium membutuhkan sumber daya listrik untuk mengoperasikannya. Penggunaan instrumen laboratorium layaknya mesin yang perlu dinyalakan dan di setting kecepatan, suhu, timer, intensitas cahaya ataupun parameter lainnya sehingga bisa beroperasi sebagaimana yang diharapkan. Contoh instrumen laboratorium diantaranya Rotary Vacuum Evaporator Magnetic hotplate stirrer Autoclave Spektrofotometer HPLC Kemudian, dalam pembahasan yang lebih mendalam lagi, instrumen laboratorium juga dibagi menjadi 2 jenis, yakni General laboratory instrument atau instrumen laboratorium umum, seperti mikroskop, timbangan, mikropipet, centrifuge, dll. Specific laboratory instrument atau instrumen laboratorium khusus, seperti HPLCHigh Performance Liquid Chromatorgraphy, PSAParticle Size Analyzer, GCGas Chromatography, dll. Daftar Instrumen Laboratorium Oke, setelah membaca tentang pengertian instrumen laboratorium, setidaknya sudah terjawab 3 pertanyaan Apa itu instrumen laboratorium? Jenis instrumen laboratorium apa saja? Apa perbedaan alat laboratorium dan instrumen laboratorium? Kemudian tentu anda mulai bertanya-tanya, apa saja daftar instrumen laboratorium itu? Nah, disini penulis coba buatkan daftar instrumen laboratorium yang penulis ketahui ya. Jika diantara anda para pembaca ada tambahan masukan, silahkan isi kolom komentar ya. No Nama Instrumen Laboratorium No Nama Instrumen Laboratorium 1 Analgesy Meter 26 Microplate Reader 2 Autoclave 27 Mikropipet 3 Bio Safety Cabinet 28 Mikroskop 4 Centrifuge 29 Moisture Analyzer 5 CO2 Incubator 30 Moisture Balance 6 Density meter 31 MRBP 7 Disintegration Tester 32 Nucleic Acid Purification System 8 Dissolution Tester 33 Overhead Stirrer 9 Friability Tester 34 Particle Size Analyzer 10 FTIR 35 Plantar Test 11 Fume Hood 36 Plethysmometer 12 Furnace 37 Refraktometer 13 Hardness Tester 38 Rotarod 14 Homogenizer 39 Rotary Evaporator 15 Hot Cold Plate 40 RT-PCR 16 Hotplate & Stirrer 41 Shaker 17 HPLC 42 Sieve Shaker 18 Incubator 43 Sonicator 19 Inhaler Tester 44 Spektrofotometer 20 Isolated Organ Bath 45 Timbangan Analitik 21 Laminar Air Flow 46 Ultrasonic Cleaner 22 Magnetic Hotplate Stirrer 47 Universal Shaking Incubator 23 Melting Point 48 Vortex Mixer 24 Metabolic Cage 49 Water Bath 25 Microplate Washer 50 Water Purification System Ada banyak ya? Sebetulnya lebih banyak lagi daftar instrumen laboratorium, hanya saja mungkin penulis lupa menuliskannya. Oh ya, sebelum penulis lupa, ini adalah daftar nama-nama instrumen laboratorium belum digabungkan dengan jenisnya. Sebagai contoh, nama instrumennya mikroskop, jenisnya mikroskop monokuler, mikroskop binokuler, mikroskop trinokuler, inverted mikroskop, dll. Contoh lainnya adalah water bath, nama instrumennya water bath, jenisnya analog water bath, digital water bath, shaking water bath, oil bath, dll. Fungsi Instrumen Laboratorium Setelah mengetahui pengertian instrumen laboratorium dan daftar instrumen laboratorium, sekarang kita masuk ke pembahasan fungsi instrumen laboratorium. Setiap instrumen laboratorium memiliki fungsi yang berbeda-beda. Yuk kita coba ketahui satu per satu 1. Instrumen Laboratorium Analgesy Meter Analgesy meter adalah instrumen laboratorium yang mungkin jarang anda temui, karena memang termasuk alat laboratorium spesifik yang penggunaannya dalam lingkup laboratorium farmakologi. Instrumen ini berhubungan erat dengan metode randall selitto. Fungsi instrumen laboratorium analgesy meter digunakan sebagai pengujian sensitifitas obat analgesik dan anti inflamasi pada hewan. Informasi lebih lengkap mengenai artikel analgesy meter, bisa anda baca melalui tautan berikut analgesy meter. Berikut adalah gambar instrumen laboratorium analgesy meter Contoh gambar instrumen analgesy meter Link instrumen analgesy meter penulis sertakan di Analgesy-Meter 37215 2. Instrumen Laboratorium Autoclave Autoclave adalah instrument laboratorium yang digunakan untuk mensterilkan alat laboratorium. Instrument autoclave ini mampu menghilangkan virus, bakteri dan mikroba yang menempel di bagian alat laboratorium berbahan gelas atau kaca seperti beaker glass, erlenmeyer, labu ukur, dan lain lain. Penggunaan alat autoclave ini juga sangat penting untuk mengurangi resiko terjadinya kontaminasi bahan yang akan dimasukkan ke dalam alat gelas tersebut. Informasi lebih lengkap mengenai artikel autoclave, bisa anda baca melalui tautan berikut autoclave. Berikut adalah gambar instrumen laboratorium autoclave contoh gambar instrumen autoclave Link instrumen autoclave penulis sertakan di Autoclave Vertical Loading Class B 3. Instrumen Laboratorium Bio Safety Cabinet Biosafety Cabinet atau BSC adalah salah satu instrument laboratorium yang digunakan sebagai area kerja dalam proses inokulasi penanaman bakteri dalam bidang mikrobiologi atau orang juga sering menyebutnya area kerja steril. Keberadaan alat BSC ini menjadi hal utama dalam bidang mikrobiologi. Alat biosafety cabinet memiliki filter yang dapat menyaring udara kotor sehingga sampel yang digunakan tidak terkontaminasi. Informasi lebih lengkap mengenai artikel biosafety cabinet, bisa anda baca melalui tautan berikut biosafety cabinet. Berikut ini adalah gambar alat atau instrumen laboratorium biosafety cabinet contoh gambar instrumen biosafety cabinet Link instrumen biosafety cabinet penulis sertakan di Bio Hazard Safety Cabinet Class II Type A2 4. Instrumen Laboratorium Centrifuge Centrifuge adalah salah satu alat atau instrumen laboratorium yang berperan penting di bidang kimia. Selain itu, instrumen laboratorium centrifuge ini sering digunakan untuk pemisahan suatu larutan dengan komponen zat dari proses pengendapan hingga memperoleh dua fase. Mekanisme alat ini sangat sederhana, yakni memutar sample yang telah ditempatkan pada tube-tube yang tersedia dengan kecepatan yang bervariasi. Informasi lebih lengkap mengenai artikel centrifuge, bisa anda baca melalui tautan berikut centrifuge. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium centrifuge contoh gambar instrumen centrifuge Link instrumen centrifuge penulis sertakan di Centrifuge Microcen 24 5. Instrumen Laboratorium CO2 Incubator Di dalam bidang mikrobiologi, terdapat instrumen laboratorium seperti CO2 incubator yang berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan bakteri yang biasa disebut sebagai proses “inkubasi”. Instrumen laboratorium ini mampu mempertahankan suhu konstan, kelembaban serta udara dari kandungan karbon dioksida CO2 di dalamnya. Dibawah ini adalah salah satu gambar instrumen laboratorium CO2 incubator contoh gambar co2 incubator Link instrumen CO2 incubator penulis sertakan di CO2 Incubator HF 100 6. Instrumen Laboratorium Density meter Density meter adalah salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat terutama pada bahan cair. Penggunaan instrumen laboratorium density meter ini sangat dibutuhkan terutama dalam bidang industri untuk mengetahui kualitas produk. Dalam proses kerjanya, density meter ini berhubungan dengan perngukuran densitas kerapatan massa jenis zat cair. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium density meter contoh gambar instrumen density meter Link instrumen density meter penulis sertakan di Density Meter DS7800 Manual 7. Instrumen Laboratorium Disintegration Tester Disintegration tester atau disebut disintegrasi tester merupakan instrumen laboratorium yang sering temui di laboratorium farmasi. Jenis instrumen laboratorium ini digunakan untuk mengetahui dan menguji waktu hancur sediaan tablet. Tentu saja, disintegration tester berhubungan dengan keadaan fisik serta kualitas dari sediaan yang dibuat. Informasi lebih lengkap mengenai Artikel Disintegration Tester, bisa anda baca melalui tautan berikut Disintegration Tester. Dibawah ini salah satu gambar instrumen laboratorium disintegration tester contoh gambar instrumen disintegration tester Link instrumen disintegration tester penulis sertakan di Dissintegration Tester 8. Instrumen Laboratorium Dissolution Tester Dissolution tester adalah alat atau instrumen laboratorium yang berfungsi untuk mengetahui proses kelarutan dari zat aktif yang ada di dalam sediaan obat. Bisa dibilang, instrumen laboratorium ini digunakan untuk proses pelarutan obat di dalam tubuh. Alat dissolution tester ini juga berhubungan dengan instrumen laboratorium disintegartion tester yang sangat penting dalam bidang farmasi. Informasi lebih lengkap mengenai artikel dissolution tester, bisa anda baca melalui tautan berikut dissolution tester. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium dissolution tester contoh gambar instrumen dissolution tester Link instrumen dissolution tester penulis sertakan di Dissolution Tester DIS 6000 9. Instrumen Laboratorium Friability Tester Di dalam bidang farmasi, fribiability tester merupakan salah satu instrumen laboratorium farmasi yang digunakan untuk pengujian keregasan kerapuhan sediaan tablet. Pengujian menggunakan instrumen friability tester ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet pada gerakan seperti gesekan pada saat proses pengemasan. Informasi lebih lengkap mengenai artikel friability tester, Bisa anda baca melalui tautan berikut friability tester. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium friability tester contoh gambar instrumen friability tester Link instrumen friability tester penulis sertakan di Friability Tester 10. Instrumen Laboratorium FTIR FTIR Fourier Transform Infra-Red adalah salah satu jenis spektrofotometer yang menjadi instrumen laboratorium penting dalam bidang kimia. Instrumen laboratorium FTIR ini digunakan untuk melihat adanya pergerakkan suatu molekul dengan mengemati struktur senyawa kimia. Informasi lebih lengkap mengenai artikel FTIR, bisa anda baca melaui tautan berikut FTIR. Berikut ini adalah salah satu gambar instrumen laboratorium FTIR contoh gambar instrumen FTIR Link instrumen FTIR penulis sertakan di Compact FTIR spectrometer Interspec 311 11. Instrumen Laboratorium Fume Hood Fume hood atau lemari asam adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia dengan konsentrasi yang tinggi serta kepekatan yang kuat. Penggunaan instrumen laboratorium ini sangat penting di laboratorium kimia karena, bahan kimia yang mudah menguap dan sangat berbahaya akan dipisahkan di dalam lemari asam ini. Selain itu, fume hood memiliki saluran udara di atasnya yang akan membuang uap zat kimia ke saluran yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium fume hood contoh gambar instrumen fume hood 12. Instrumen Laboratorium Furnace Furnace atau tanur adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk memanaskan sample atau material dengan proses pembakaran. Perlu diketaui, instrumen furnace ini digunakan bukan hanya di laboratorium saja. Tetapi juga penting di bidang industri untuk mengukur kadar abu suatu zat. Instrumen laboratorium furnace ini akan menaikkan suhu fluida dari proses pembakaran. Bahan bakarnya berupa bahan bakar cair dan bahan gas di dalam burner alat. Informasi lebih lengkap mengenai artikel furnace, bisa anda baca melalui tautan berikut furnace. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium furnace contoh gambar instrumen furnace Link instrumen furnace penulis sertakan di Muffle Furnaces with Flap Door or Lift Door 13. Instrumen Laboratorium Hardness Tester Hardness tester adalah instrumen laboratorium yang berfungsi untuk menguji ketahanan atau kekerasan suatu bahan atau material. Instrumen laboratorium ini, sering digunakan pada pengujian uji kekerasan sediaan tablet. Penggunaan hardness tester juga menjadi hal yang penting untuk mengamati kualitas dari sediaan obat. Informasi lebih lengkap mengenai artikel hardness tester, bisa anda baca melalui tautan berikut hardness tester. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium hardness tester contoh gambar instrumen hardness tester Link instrumen hardness tester penulis sertakan di Hardness Tester​ 14. Instrumen Laboratorium Homogenizer Homogenizer adalah salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk mencampurkan suatu bahan hingga seragam. Umumnya, bahan yang digunakan pada instrumen laboratorium ini adalah bahan cair seperti larutan atau suspensi. Alat homogenizer juga masuk ke dalam kategori mixer untuk homogenisasi suatu larutan. Informasi lebih lengkap mengenai artikel homogenizer, bisa anda baca melalui tautan berikut homogenizer. Berikut ini gambar instrumen laboratorium homogenizer contoh gambar instrumen homogenizer Link instrumen homogenizer penulis sertakan di Homogenizer D160 15. Instrumen Laboratorium Hot Cold Plate Hot cold plate adalah instrumen laboratorium yang inovatif. Keberadaan hot cold plate ini sangat penting dalam bidang farmakologi karena dapat digunakan untuk mengamati reaksi hewan seperti mencit setelah diberikan obat analgesi. Selain itu, instrumen laboratorium ini mampu mengontrol suhu dari -5 °C hingga 65 °C serta sangat cepat dan tepat dalam mencapai dan mempertahankan suhu yang telah ditetapkan. Berikut ini gambar instrumen laboratorium hot cold plate contoh gambar instrumen hot cold plate Link instrumen hot cold plate penulis sertakan di Hot/Cold Plate NG 16. Instrumen Laboratorium Hotplate & Stirrer Hotplate & Stirrer atau biasa dikenal dengan hotplate stirrer salah satu instumen laboratorium yang digunakan untuk mencampurkan semua bahan menjadi homogen dengan proses pengadukan dan bisa digunakan untuk memanaskan bahan juga. Proses pengadukan pada instrumen ini menggunakan stick magnetic yang akan berputar di dalamnya. Informasi lebih lengkap mengenai artikel hotplate stirrer, bisa anda baca melalui tautan berikut hotplate stirrer. Berikut ini salah satu gambar instrumen laboratorium hotplate stirrer contoh gambar instrumen hotplate stirrer Link instrumen hotplate stirrer penulis sertakan di Digital Hotplate Stirrer MS7-H550-Pro LCD 17. Instrumen Laboratorium HPLC HPLC High Performance Liquid Chromatography adalah instrumen laboratorium yang bekerja berdasarkan prinsip fisikokimia yang berhubungan dengan fase gerak daru suatu sampel. Adanya instrumen HPLC ini digunakam untuk mengukur kadar bahan aktif pada suatu sampel seperti sediaan obat, makanan, dll. Informasi lebih lengkap mengenai artikel hplc, bisa anda baca melalui tautan berikut hplc. Dibawah ini adalah gambar instrtumen laboratorium HPLC contoh gambar instrumen HPLC Link instrumen HPLC penulis sertakan di High Performance Liquid ChromatographyHPLC L-3000 18. Instrumen Laboratorium Incubator Incubator laboratorium adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk membantu proses pertumbuhan bakteri inkubasi. Selain itu, instrumen laboratorium incubator ini juga dirancang untuk sterilisasi alat-alat laboratorium yang tahan pemanasan. Alat incubator ini mampu memberikan suhu yang optimal sehingga kelembaban di dalamnya sangat terjaga. Informasi lebih lengkap mengenai artikel incubator. bisa anda baca melalui tautan berikut incubator. Berikut ini gambar instrumen incubator contoh gambar instrumen incubator Link instrumen incubator penulis sertakan di General Incubator 19. Instrumen Laboratorium Inhaler Tester Inhaler tester adalah alat yang digunakan untuk memberikan penanganan pada pasien asma. Alat inhaler tester ini termasuk instrumen laboratorium yang digunakan dengan cara disemprotkan dan dihisap sebanyak 1- 2 kali. Di dalam alat ini terdapat kandungan obat salbutamol yang dapat meredakan asma secara mendadak. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium inhaler tester contoh gambar instrumen inhaler tester Link instrumen inhaler tester penulis sertakan di Inhaler Testing 20. Instrumen Laboratorium Isolated Organ Bath Isolated organ bath adalah instrumen laboratorium dalam bidang farmakologi. Jenis instrumen ini digunakan untuk mengamati kontraksi atau pelepasan jaringan isometrik dari hewan percobaan. Selain itu, penggunaan isolated organ bath dapat mempermudah dalam mengamati efek obat pada suatu reseptor. Informasi lebih lengkap mengenai artikel isolated organ bath, bisa anda baca melalui tautan berikut isolated organ bath. Dibawah ini gambar instrumen laboratorium isolated organ bath contoh gambar instrumen isolated organ bath Link instrumen isolated organ bath penulis sertakan di Isolated Organ Baths 21. Instrumen Laboratorium Laminar Air Flow Laminar Air Flow atau LAF adalah instrumen laboratorium pada bidang mikrobiologi yang berbentuk meja kerja serta digunakan untuk melakukan proses penanaman bakteri inokulasi sebelum di inkubasi. Proses kerja dari instrumen laboratorium ini dilakukan dengan penyaringan udara dari luar yang dihembuskan di dalam ruangan LAF sehingga menjadi stabil. Informasi lebih lengkap mengenai artikel laminar air flow, bisa anda baca melalui tautan berikut laminar air flow. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium laminar air flow contoh gambar instrumen laminar air flow Link instrumen laminar air flow penulis sertakan di Laminar Flow Clean Bench – Silver Models 22. Instrumen Laboratorium Magnetic Hotplate Stirrer Magnetic hotplate stirrer adalah instrumen laboratorium, memiliki prinsip kerja yang sama dengan jenis jenis hotplate stirrer lainnya. Umumnya, magnetic hotplate stirrer ini digunakan untuk mempermudah proses pengadukan dan pencampuran alat. Pengadukan pada instrumen ini dibantu dengan adanya stick magnetic yang akan berputar di dalam beaker berisi larutan. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium magnetic hotplate stirrer contoh gambar instrumen magnetic hotplate stirrer Link instrumen magnetic hotplate stirrer penulis sertakan di Analog Magnetic Stirrer MS7-S 23. Instrumen Laboratorium Melting Point Melting Point adalah salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengetahui titik leleh dari suatu bahan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Penggunaan instrumen melting point sangat penting untuk mengetahui sifat senyawa dari suatu zat dalam menentukan kemuniannya. Informasi lebih lengkap mengenai artikel melting point, bisa anda baca melalui tautan berikut melting point. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium melting point Contoh gambar instrumen melting point Link instrumen melting point penulis sertakan di Melting Point M3000 24. Instrumen Laboratorium Metabolic Cages Metabolic cages adalah alat atau instrumen laboratorium yang dirancang berbentuk kandang mencit dilengkapi dengan tempat sampel urine dan feses secara terpisah. Penggunaan instrumen laboratorium ini biasanya untuk mengamati tingkah laku dan aktivitas hewan setelah diberi makan. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium metabolic cages Contoh gambar instrumen metabolic cages Link instrumen metabolic cages penulis sertakan di Metabolic Cages 25. Instrumen Laboratorium Microplate Washer Microplate washer adalah salah satu instrumen laboratorium yang berfungsi untuk mencuci sampel sebelum dicari nilai konsentrasi dan absorbansinya. Alat microplate washer ini sangat membantu dalam penggunaan microplate reader. Ketika menggunakan microplate washer, anda akan menggunakan yang namanya larutan buffer untuk membuang antibodi dan antigen yang tidak terpakai. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium microplate washer Contoh gambar instrumen microplate washer Link instrumen microplate washer penulis sertakan di Microplate washer – Allsheng 26. Instrumen Laboratorium Microplate Reader Microplate reader adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur nilai absorbansi sample pada microplate. Di dalam instrumen microplate reader ini terdapat sebuah lubang yang disebut “wells” untuk meletakkan sampel. Secara umum, microplate reader juga disebut sebagai alat pengujian ELISA. Informasi lebih lengkap mengenai microplate reader, bisa anda baca melalui tautan berikut microplate reader. Dibawah ini gambar instrumen laboratorium microplate reader. contoh gambar instrumen microplate reader Link instrumen microplate reader penulis sertakan di Microplate reader amr 100 allsheng 27. Instrumen Laboratorium Mikropipet Mikropipet adalah jenis instrumen laboratorium yang dapat mengambil cairan atau larutan dalam jumlah yang diinginkan. Pada alat mikropipet ini terdapat beberapa jenis tip berdasarkan besaran volumenya. Penggunaan instrumen laboratorium ini tentu sangat akurat karena memiliki LCD display yang akan menampilkan jmlah volume larutan. Informasi lebih lengkap mengenai artikel mikropipet bisa anda baca melalui tautan berikut mikropipet. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium mikropipet contoh gambar instrumen mikropipet Link instrumen mikropipet penulis sertakan di Pipettors MicroPette Single Channel Fixed 28. Instrumen Laboratorium Mikroskop Mikroskop adalah sebuah instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengamati objek kecil. Pengamatan menggunakan mikroskop sangat berperan penting terhadap benda yang tidak bisa dilihat secara langsung. Selain itu, instrumen mikroskop ini memiliki dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler yang akan membantu memperjelas pengamatan anda. Ada banyak jenis mikroskop yang sering digunakan di laboratorium, diantaranya mikroskop binokuler dan mikroskop elektron. Informasi lebih lengkap mengenai artikel mikroskop, bisa anda baca melalui tautan berikut mikroskop. Berikut ini gambar instrumen mikroskop contoh gambar instrumen mikroskop Link instrumen mikroskop penulis sertakan di Microscope BIO1 29. Instrumen Laboratorium Moisture Analyzer Moisture analyzer adalah salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar kelembaban pada suatu sample. Proses pengukuran kadar pada instrumen ini dilakukan tanpa proses pengeringan dengan metode penimbangan. Jenis instrumen laboratorium ini bekerja berdasarkan LOD Lost of Drying yang artinya menghitung jumlah kadar dari bahan atau pelarut yang hilang pada pemanasan. Informasi lebih lengkap mengenai artikel moisture analyzer, bisa anda baca melalui tautan berikut moisture analyzer. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium moisture analyzer contoh gambar instrumen moisture analyzer Link instrumen moisture analyzer penulis sertakan di Chemical Free Moisture Analyzer 30. Instrumen Laboratorium Moisture Balance Moisture balance memiliki fungsi yang sama dengan moisture analyzer. Alat atau instrumen laboratorium moisture balance ini bekerja berdasarkan prinsip gravimetri dalam mengukur kadar kelembaban suatu zat. Sampel akan dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu sehingga kandungan air di dalamnya akan menguap. Informasi lebih lengkap mengenai artikel moisture balance, bisa anda baca melalui tautan berikut moisture balance. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium moisture balance contoh gambar instrumen moisture balance 31. Instrumen Laboratorium MRBP MRBP kepanjangan dari Mouse and Rat Tail Blood Pressure adalah perlatan yang masuk ke dalam instrumen laboratorium farmakologi. Fungsi MRBP yaitu untuk memnetukan tekanan darah pada mencit secara akurat dan konsisten. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium MRBP contoh gambar instrumen MRBP Link instrumen MBRP penulis sertakan di Mouse and Rat Tail Blood PressureMRBP 32. Instrumen Laboratorium Nucleic Acid Purification System Nucleic acid purification system adalah salah satu intrumen laboratorium yang sangat berhubungan dengan virus COVID-19. Alat ini dirancang sebagai mesin ekstraksi yang berfungsi untuk memurnikan DNA, RNA, protein, dan sel dari berbagai bahan sampel, seperti sampel darah, sel, dan jaringan. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium nucleic acid purification system contoh gambar instrumen nucleic acid purification system Link instrumen nucleic acid purification system penulis sertakan di Autopure 96 nucleic acid purification system 33. Instrumen Laboratorium Overhead Stirrer Overhead stirrer adalah instrumen laboratorium yang memiliki fungsi serupa dengan hotplate stirrer dan vortex mixer. Alat overhead stirrer berfungsi untuk mencampurkan bahan hingga homogen pada bahan yang memiliki kekentalan berbeda beda. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium overhead stirrer contoh gambar instrumen overhead stirrer 34. Instrumen Laboratorium Particle Size Analyzer Particle size analyzer atau lebih dikenal sebagai PSA merupakan salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur ukuran partikel. Alat particle size analyzer ini bekerja dengan panjang gelombang. Sampel yang digunakan bisa berupa cairan atau serbuk halus yang sudah di dispersi dalam pelarut. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium particle size analyzer contoh gambar instrumen particle size analyzer Link instrumen particle size analyzer penulis sertakan di Digital overhead stirrer 35. Instrumen Laboratorium Plantar Test Plantar test adalah instrumen laboratorium yang sering ditemui di laboratorium farmakologi. Fungsi plantar test yaitu untuk mengamati sensitivitas nyeri dan melihat respon tingkah laku mencit terhadap hiperalgesia yang diberikan. Berikut adalah gambar instrumen laboratorium plantar test contoh gambar instrumen plantar test Link instrumen plantar test penulis sertakan di Plantar Test 36. Instrumen Laboratorium Plethysmometer Plethysmometer adalah sebuah alat atau instrumen laboratorium yang digunakan dalam pengujian farmakologi. Umumnya, peltysmometer ini berfungsi untuk mengukur volume radang yang ada di kaki mencit. Penggunaan instrumen laboratorium ini juga berhubungan dengan pengujian efek dari obat antiinflamasi. Informasi lebih lengkap mengenai artikel plethysmometer, bisa anda baca melalui tautan berikut plethysmometer. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium plethysmometer contoh gambar instrumen plethysmometer Link instrumen plethysmometer penulis sertakan di Plethysmometer 37140 37. Instrumen Laboratorium Refraktometer Refactometer adalah salah satu alat atau instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengetahui kadar atau konsentrasi dari suatu zat. Alat refraktometer ini bekerja dengan mengandalkan cahaya atau indeks bias yang dapat tersebar dalam suatu zat berdasarkan molekulnya. Informasi lebih lengkap mengenai artikel refraktometer, bisa anda baca melalui tautan berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium refraktometer contoh gambar instrumen refraktometer Link instrumen refraktometer penulis sertakan di Refractometer DR6000 38. Instrumen Laboratorium Rotarod Rotarod merupakan jenis instrumen laboratorium yang berperan dalam bidang farmakologi. Secara umum, rotarod digunakan untuk mengamati reaksi mencit setelah diberikan obat antidepresi. Pada saat digunakan, rotarod akan berputar sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Semakin cepat mencit jatuh ke dalam drum rotarod, berarti obat antidepresi memiliki khasiat yang baik. Informasi lebih lengkap mengenai artikel rotarod, bisa anda baca melalui tautan berikut rotarod. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium rotarod contoh gambar instrumen rotarod Link instrumen rotarod penulis sertakan di Rat RotaRod NG 39. Instrumen Laboratorium Rotary Evaporator Rotary Evaporator merupakan instrumen laboratorium yang berfungsi untuk memisahkan suatu pelarut dari sebuah larutan hingga memperoleh ekstrak kental dan pekat. Penggunaan instrumen ini sering dijumpai di laboratorium kimia dan farmakognosi. Proses kerja rotary evaporator menggunakan energi panas yang akan menghasilkan uap di dalam labu bulat. Informasi lebih lengkap mengenai artikel rotary evaporator, bisa anda baca melalui tautan berikut rotary evaporator. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium rotary evaporator contoh gambar instrumen rotary evaporator Link instrumen rotary evaporator penulis sertakan di Rotary Evaporator Vertical Coiled Condenser RE100-Pro 40. Instrumen Laboratorium RT-PCR RT-PCR atau biasa disebut dengan real-time reverse transcription–polymerase chain reaction adalah salah satu instrumen laboratorium yang sangat berperan penting dalam mendeteksi keberadaan virus atau bakteri menggunakan sampel DNA. Pengujian yang dilakukan menggunakan instrumen RT-PCR ini termasuk ke dalam analisis kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan alat ini juga menggunakan reagen PCR yang merupakan bahan untuk terbentuknya reaksi kimia. Berikut ini adalah salah satu gambar instrumen laboratorium RT-PCR contoh gambar instrumen RT-PCR Link instrumen RT-PCR penulis sertakan di Real Time PCR – Q2000C 41. Instrumen Laboratorium Shaker Shaker adalah sebuah alat atau instrumen laboratorium yang merupakan jenis homogenizer paling umum. Di dalam laboratorium, shaker berfungsi untuk membuat campuran larutan menjadi homogen. Ada beberapa jenis instrumen laboratorium lainnya yang termasuk dalam kategori homogenizer seperti overhead stirrer, hotplate stirrer dan vortex mixer. Informasi lebih lengkap mengenai artikel shaker laboratorium, bisa anda baca melalui tautan berikut shaker laboratorium. Berikut ini gambar instrumen laboratorium shaker contoh gambar instrumen shaker Link instrumen shaker penulis sertakan di Analog Orbital Shaker SK-O180-E 42. Instrumen Laboratorium Sieve Shaker Sieve shaker adalah salah satu instrumen laboratorium berbentuk seperti ayakan. Pastinya, instrumen ini digunakan untuk memisahkan partikel halus dari partikel kasar pada suatu bahan. Di dalam sieve shaker terdapat mesh atau jumlah lubang yang memiliki ukuran bervariasi. Hasil pengayakan menggunakan sieve shaker akan mempermudah anda dalam melakukan proses pencampuran dari bahan tersebut. Informasi lebih lengkap mengenai artikel shaker laboratorium, bisa anda baca melalui tautan berikut shaker laboratorium. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium sieve shaker contoh gambar instrumen sieve shaker Link instrumen sieve shaker penulis sertakan di Sieve Shaker & Sieves 43. Instrumen Laboratorium Sonicator Sonicator adalah instrumen laboratorium yang bekerja menggunakan bantuan gelombang ultrasonik. Alat sonicator ini digunakan untuk memecah suatu senyawa yang ada di dalam wadah seperti tabung reaksi. Gelombang ulrasonik pada instrumen laboratorium ini akan menghasilkan getaran yang kuat sehingga senyawa menjadi pecah. Biasanya penggunaan sonicator berhubungan dengan sampel DNA. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium sonikator contoh gambar instrumen sonicator 44. Instrumen Laboratorium Spektrofotometer Spektrofotometer adalah sebuah instrumen laboratorium yang paling sering dijumpai di laboratorium kimia. Jenis instrumen ini digunakan untuk mengukur nilai absorbansi dari sampel dengan mengamati panjang gelombangnya. Alat sepsktrofotometer ini termasuk instrumen laboratorium yang berhubungan dengan HPLC, RT-PCR dan PSA. Informasi lebih lengkap mengenai artikel spektrofotometer, bisa anda baca melalui tautan berikut spektrofotometer. Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium spektrofotometer contoh gambar instrumen spektrofotometer Link instrumen spektrofotometer penulis sertakan di Spectrophotometer Halo XB-10 / VIS-20 45. Instrumen Laboratorium Timbangan Analitik Timbangan analitik adalah contoh instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa atau banyaknya jumlah bahan. Dalam laboratorium kimia, timbangan analitik juga sering disebut sebagai analytical balance. Penggunaan instrumen timbangan analitik akan mempermudah anda dalam mengetahui jumlah bahan yang digunakan dengan akurasi yang tinggi. Informasi lebih lengkap mengenai artikel timbangan analitik, bisa anda baca melalui tautan berikut timbangan analitik. Berikut ini gambar instrumen laboratorium timbangan analitik contoh gambar instrumen timbangan analitik Link instrumen timbangan analitik penulis sertakan di Analytical Balance M124A 46. Instrumen Laboratorium Ultrasonic Cleaner Ultrasonic Cleaner adalah salah satu instrumen laboratorium yang berfungsi untuk membersihkan barang setelah digunakan. Instrumen ultrasonic cleaner ini akan menghasilkan gelombang suara ultrasonik melalui larutan pembersih efek yang disebut kavitasi dalam proses kerjanya. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium ultrasonic cleaner contoh gambar instrumen ultrasonic cleaner Link instrumen ultrasonic cleaner penulis sertakan di Ultrasonic Cleaner 47. Instrumen Laboratorium Universal Shaking Incubator Universal shaking incubator adalah salah satu jenis incubator yang menjadi instrumen laboratorium. Jenis incubator ini merupakan gabungan dari alat incubator dan shaker yang akan mengaduk sampel dengan proses pemanasan. Jenis instrumen laboratorium ini sering digunakan untuk inkubasi sampel darah, bakteri serta DNA. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium universal shaking incubator contoh gambar instrumen universal shaking incubator Link instrumen universal shaking incubator penulis sertakan di Shaking Incubator 48. Instrumen Laboratorium Vortex Mixer Vortex mixer adalah sebuah instrument laboratorium yang digunakan untuk mencampurkan bahan hingga seragam homogen. Alat vortex mixer ini memiliki fungsi yang sama seperti homogenizer dan hotplate stirrer. Namun, instrumen vortex mixer ini menggunakan tabung reaksi sebagai wadah sampel nya yang akan dimasukkan ke dalam lubang tempat tabung. Informasi lebih lengkap mengenai artikel vortex mixer, bisa anda baca melalui tautan berikut vortex mixer. Berikut ini adalah gambar instrumen laboratorium vortex mixer contoh gambar instrumen vortex mixer Link instrumen vortex mixer penulis sertakan di Vortex Mixer MX-F Fixed Speed 49. Instrumen Laboratorium Water Bath Water bath adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk memanaskan suatu bahan dalam proses penguapan. Di dalam instrumen water bath, terdapat sensor thermostat yang dapat mempertahankan suhu hingga optimal. Pemanasan yang dilakukan dengan water bath biasanya menggunakan suhu 30-100°C. Informasi lebih lengkap mengenai artikel water bath, bisa anda baca melalui tautan berikut water bath. Dibawah ini adalah salah satu gambar instrumen laboratorium water bath contoh gambar instrumen water bath Link instrumen water bath penulis sertakan di Analog Water Bath 50. Instrumen Laboratorium Water Purification System Water purification tester adalah salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk memurnikan larutan sehingga terbebas dari kontaminasi. Rangkaian teknologi dari instrumen laboratorium ini mampu memberikan kualitas air yang konsisten serta murni . Dibawah ini adalah gambar instrumen laboratorium water purification system contoh gambar instrumen water purification system Link instrumen water purification system penulis sertakan di water purification Smart N-II Sumber gambar pexels Bagi anda yang memiliki kebutuhan instrumen laboratorium, bisa menghubungi PT. Andaru Persada Mandiri dengan nomer whatsapp customer service 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link alamat untuk berkunjung ke googlemaps Demikian artikel Instrumen Laboratorium kita sudah membaca tentang pengertian instrumen laboratorium, daftar instrumen laboratorium, fungsi instrumen laboratorium dan lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, jika ada saran dan masukan silahkan sampaikan dengan mengisi kolom komentar. Sekian dan terima kasih.
Κեλ гуճеλо хрысваկячаΡо иλኖсриАхоዠ иктυзочоσሞ
Ктушէ мեጿεсем диреժεՌህፗθζостዬн гуσХοдጹпօրεሣ ոλፀпεበիдр
Пըме ևπухоፉиΠիσазе сεዟуфω φխማеթуπէдеΖэжюдошεги паցуγፉቢ ыпазвюշуηι
Аቮ αчусуዬሿթи τዤጦеηикՍիρաрой ևмθдаλуИлሯжክп οሪи
Ονаճувсօζէ εռуклችዔጢ ξαφեሑлոск сէжоктጷже еմаՉагሥβысиጫ уւዥми
Α охриձጠ еζθрθνօլኡሶΓሞб асвበкрудре псօςሑиνωλиդефሽ ливትኒес еρըс
Tesdi kelas dapat mentolerir kesalahan yang lebih tinggi secara wajar kesalahan tersebut mudah dikoreksi sepanjang proses pengujian. Reliabilitas hanya mengacu pada derajat tingkat kesalahan yang tidak sistematis, yang disebut kesalahan acak. Demikianlah artikel dari Reliabilitas – Jenis, Tujuan, Contoh, Cara, Konsep
ArticlePDF AvailableAbstractAbstract This study aims to investigate the effect of listening to music with fast and slow tempo on undergraduate student's attention. Music is used to accompany students in carrying out activities in daily life. The results of previous studies have shown that music can be a distraction when they were doing their work, but other studies have shown that music has no effect on attention. Attention is the first stage in the cognitive process, which is the starting point for a person's cognitive proesses to finally create a memory. In this study, an experiment with within-subject design was carried out by listening to music with a different tempo when doing an attention test. Fourteen undergraduate students aged 21-23 years were involved in this study by completing 3 forms of Concentration Grid Test in 3 different conditions, namely while listening to instrumental pop music with fast tempo, slow tempo, and in a silence. The results of repeated measures ANOVA showed that there was an effect of tempo on students' attention with F = p< The results of the contrast analysis showed that participants who listened to instrumental pop music with a slow tempo had a significantly higher score that fast tempo t = p< and control t = p< but fast tempo instrumental pop music has no significant difference with control t = p = Thus, slow tempo music can increase the attention, but instrumental pop music with fast tempo does not distract the students. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Christ Billy Aryanto on Dec 28, 2020 Content may be subject to copyright. Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA 2019, Vol 8, No 2, 52-61 52 PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT TERHADAP ATENSI MAHASISWA Christ Billy Aryanto & Rhesa Megananda Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia Corresponding Author Abstrack This study aims to investigate the effect of listening to music with fast and slow tempo on undergraduate student’s attention. Music is used to accompany students in carrying out activities in daily life. The results of previous studies have shown that music can be a distraction when they were doing their work, but other studies have shown that music has no effect on attention. Attention is the first stage in the cognitive process, which is the starting point for a person’s cognitive proesses to finally create a memory. In this study, an experiment with within-subject design was carried out by listening to music with a different tempo when doing an attention test. Fourteen undergraduate students aged 21-23 years were involved in this study by completing 3 forms of Concentration Grid Test in 3 different conditions, namely while listening to instrumental pop music with fast tempo, slow tempo, and in a silence. The results of repeated measures ANOVA showed that there was an effect of tempo on students’ attention with F = p< The results of the contrast analysis showed that participants who listened to instrumental pop music with a slow tempo had a significantly higher score that fast tempo t = p< and control t = p< but fast tempo instrumental pop music has no significant difference with control t = p = Thus, slow tempo music can increase the attention, but instrumental pop music with fast tempo does not distract the students. Keywords Attention, fast tempo music, slow tempo music, undergraduate student PENDAHULUAN Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam aktivitas sehari-hari, musik dapat ditemukan. Misalnya saja Ibu mendendangkan lagu pengantar tidur untuk anaknya, saat berada di mal pengunjung diputarkan musik, dan musik menemani aktivitas belajar para pelajar. Kotsopoulou dan Hallam, 2010 yang melakukan penelitian di Jepang, Inggris, Yunani, dan Amerika, menemukan bahwa pelajar dan mahasiswa mendengarkan musik saat belajar untuk menjadi teman belajar, mengurangi rasa bosan, dan menenangkan diri selama belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pelajar dan mahasiswa dari berbagai budaya mendengarkan musik sebagai latar belakang dalam melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kemampuan kognitif. Di sisi lain, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui apakah musik memberikan pengaruh positif, negatif, atau tidak ada pengaruh sama sekali terhadap kemampuan kognitif seseorang Schellenberg & Weiss, 2013. Dalam konteks belajar, atensi yang baik sangat dibutuhkan agar proses belajar tersebut dapat berjalan dengan baik. Atensi itu sendiri adalah proses yang melibatkan PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 53 perilaku dan kognisi dalam berkonsentrasi untuk membagi informasi yang penting dari semua informasi yang tersedia Anderson, 2004. Sedangkan menurut Kaplan dan Kaplan 1989, atensi merupakan suatu proses kognitif yang memaksa seseorang untuk responsif terhadap stimulus, serta diperlukan usaha mental untuk menimbulkan respon tersebut. Dari dua pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa atensi merupakan proses awal dari penerimaan informasi yang ada. Hal ini kemudian diperjelas oleh Berman, Jonides, dan Kaplan 2008 yang mengatakan bahwa atensi memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari khususnya dalam proses kognitif dan penyimpanan memori jangka panjang serta pendek yang merupakan salah satu tahap awal dalam proses belajar manusia. Atensi membuat seseorang memilih informasi yang akan diproses lebih lanjut dan mengabaikan informasi-informasi yang tidak relevan sehingga suatu informasi memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang Smith & Kosslyn, 2009. Beberapa penjelasan di atas menunjukkan bahwa atensi merupakan suatu proses seseorang untuk merespon stimulus yang muncul. Dengan adanya atensi yang baik, maka informasi dari stimulus yang ada akan mengalami proses kognitif yang baik pula. Sedangkan atensi yang buruk akan menyebabkan kesulitan bagi seseorang untuk memproses informasi dari stimulus yang ada. Trabasso dan Bower 1975 menyatakan bahwa atensi merupakan gerbang antara stimulus dan respon dalam proses belajar. Dalam proses belajar, atensi membantu melakukan seleksi mengenai hal yang cocok untuk diterima dan yang tidak. Dengan adanya atensi yang baik, maka respon yang merupakan hasil atau outcomes dari proses belajar akan memiliki hasil yang baik. Proses atensi ini biasa dikenal sebagai atensi selektif atau selective attention. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwasannya atensi merupakan proses awal dari berbagai proses kognitif seseorang. Adapun dalam pendekatan neuropsikologis, proses atensi selektif melibatkan visual cortex untuk mengirimkan stimulus kepada frontal eye fields FEF, yang kemudian FEF memberikan respon berupa atensi selekif terhadap visual cortex, sehingga muncul perilaku atensi selektif ketika proses belajar Gregoriou, Gotts, Zhou, & Desimone, 2009. Atensi merupakan suatu proses kognitif yang dapat terganggu oleh berbagai hal. Salah satu yang sangat sering menjadi pengganggu atau distractor atensi adalah berbagai hal yang tidak relevan dengan tugas yang sedang dilakukan, baik secara visual maupun auditory Lavie, Ro, & Russell, 2003. Adapun contoh distraktor visual misalnya billboard iklan yang berada di jalanan yang sangat mencolok sehingga mengganggu para pengendara yang sedang berada di jalan tersebut, sedangkan secara auditory adalah suara bising nyamuk yang sedang terbang di dekat telinga Lavie, Ro, & Russell, 2003. Selain itu, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa musik juga dapat menjadi distraksi terhadap atensi seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Chou 2010 menunjukkan bahwa musik dengan genre hip-hop dan bertempo cepat memberikan pengaruh distraksi terhadap atensi seseorang, tetapi musik genre klasik dengan tempo lambat tidak menjadi distraksi PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 54 terhadap atensi seseorang. Namun, ternyata musik sebagai salah satu stimulus auditori tidak sepenuhnya menurunkan atensi seseorang. Salah satunya telah dibuktikan oleh eksperimen yang dilakukan oleh Park, Kwak, dan Han 2020 yang menemukan bahwa mendengarkan musik klasik dan jazz dapat membantu mempertahankan atensi seseorang terhadap suatu tugas pada partisipan dewasa muda berusia 19 – 28 tahun. Lebih lanjut lagi, performa selective attention pada partisipan yang diperdengarkan jenis musik yang disukainya lebih tinggi daripada yang diperdengarkan musik yang bukan jenis musik favoritnya. Dari kedua penelitian tersebut terlihat bahwa terdapat fakta yang masih belum terungkap mengenai peran musik itu sendiri, yaitu apakah musik pada umumnya menjadi distraktor auditory yang memiliki pengaruh negatif terhadap atensi atau justru dapat menjadi stimulus yang dapat meningkatkan atensi. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan hasil yang beragam tergantung dari jenis musik yang didengarkan oleh seseorang. Huang dan Shih 2011 menemukan bahwa pekerja di Tiongkok mendengarkan musik dengan genre klasik, pop, dan tradisional, namun tidak ada pengaruh musik terhadap atensi jika dibandingkan dengan yang tidak mendengarkan musik saat bekerja. Analisis lebih lanjut dari penelitian tersebut menemukan bahwa pekerja yang sangat menyukai dan sangat tidak menyukai lagu yang didengarkannya memiliki performa atensi yang lebih rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki preferensi tertentu terhadap lagu yang didengarkan. Eksperimen lain meneliti pengaruh lirik pada musik terhadap atensi dan menemukan bahwa orang yang mendengarkan musik dengan lirik memiliki skor atensi yang lebih rendah dibandingkan musik tanpa lirik Shih, Huang, & Chiang, 2012. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi seseorang terhadap lagu yang didengarkan dan ada atau tidak adanya lirik dapat memengaruhi atensi seseorang. Bila diperhatikan dari penelitian-penelitian yang sudah dijelaskan, peneliti terdahulu menggunakan musik dengan tempo yang berbeda-beda. Adapun musik dapat dikatakan sebagai lantunan nada yang diiringi dengan ketukan beat dengan kecepatan musik yang disebut sebagai tempo. Tempo itu sendiri adalah kecepatan ketukan suatu lagu dan memiliki ukuran tertentu yang memiliki sebutan BPM Beat Per Minute, yang menunjukkan jumlah ketukan per menit. Tidak ada ukuran BPM yang pasti yang dipakai di penelitian-penelitian sebelumnya untuk menunjukkan tempo yang cepat dan lambat, tetapi dapat terlihat kontras kecepatan musik yang diperdengarkan. Misalnya pada penelitian Thompson, Schellenberg, dan Letnic 2011, musik tempo lambat dan tempo cepat yang digunakan adalah musik klasik bertempo 110 BPM dan 150 BPM. Sedangkan pada penelitian Park, Kwak, dan Han 2020 musik bertempo lambat dan cepat yang dipakai memiliki 70 BPM dan 160 BPM. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan musik dengan tempo yang kontras antara yang lambat dan yang cepat. Studi yang telah dilakukan terkait tempo musik yang digunakan dan atensi seseorang mendapatkan hasil yang juga PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 55 beragam. Seperti studi yang sudah dijelaskan sebelumnya dari Chou 2010, musik hip-hop bertempo cepat menjadi distraksi yang menurunkan atensi mahasiswa ketika membaca namun musik klasik bertempo lambat tidak mendistraksi. Hasil serupa ditemukan juga pada penelitian yang dilakukan oleh Amezcua, Guevara, dan Loyo 2005 yang menemukan bahwa musik dengan tempo cepat memberikan pengaruh signifikan berupa menurunnya reaksi seseorang terhadap stimulus, meskipun musik bertempo lambat tidak memengaruhi reaksi seseorang terhadap stimulus. Hasil studi lain menemukan bahwa hanya musik bertempo cepat yang dimainkan dengan volume keras yang dapat mengganggu atensi seseorang, sedangkan musik bertempo cepat dengan volume lembut dan musik bertempo lambat dengan volume keras maupun lembut tidak mendistraksi seseorang Thompson, Schellenberg, & Letnic, 2011. Selain itu, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa tempo musik mampu meningkatkan atensi seseorang. Salah satunya adalah Clauss 1994 yang pernah melakukan penelitian mengenai pengaruh tempo musik terhadap atensi seseorang. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa seseorang yang mengidap autis mengalami peningkatan atensi dalam menjalani kegiatan sehari - hari apabila diiringi dengan musik tempo lambat. Letnic, Schellenberg, dan Thompson 2011 menjelaskan bahwa terdapat dua kemungkinan mengapa mendengarkan musik sebagai latar belakang ketika mengerjakan tugas kognitif bisa menjadi distraksi tetapi bisa juga meningkatkan atensi. Pertama, jika dilihat dari kapasitas kognitifnya, musik menjadi stimulus tambahan yang perlu diproses sehingga seseorang harus membagi perhatiannya antara tugas yang perlu dikerjakannya dan musik yang didengarkannya. Dugaan pertama ini disebut dengan cognitive-capacity hypothesis dan diperkuat oleh Chou 2010 dengan temuannya yang disebut sebagai attention drainage effect di mana perhatian seseorang secara tidak sadar berkurang ketika mengerjakan suatu tugas kognitif walaupun seseorang memilih untuk mengabaikan stimulus yang mengganggunya. Kedua, jika dilihat dari emosi yang dirasakan saat mendengarkan musik, musik yang didengarkan akan membuat mood seseorang positif dan semangat yang optimal untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Dugaan kedua ini disebut dengan mood and arousal hypothesis dan dugaan ini juga didukung oleh meta-analisis yang dilakukan Kämpfe, Sedlmeier, dan Renkewitz 2010 bahwa kemampuan kognitif seseorang dapat dipengaruhi oleh emosi yang dirasakan. Dari beberapa penjelasan di atas, terlihat adanya beberapa perbedaan hasil penelitian sehingga belum terlihat jelas pengaruh dari tempo musik terhadap atensi seseorang. Menurut Chou 2010, musik memiliki efek mendistraksi kognitif seseorang, tetapi kenyataannya tidak semua musik yang diperdengarkan dapat mengurangi atensi seseorang terhadap tugas kognitif yang dikerjakan. Penelitian ini akan mencari tahu pengaruh tempo musik terhadap atensi sehingga dapat terlihat lebih jelas pengaruhnya terhadap atensi, mengingat adanya dua perbedaan pengaruh tempo musik terhadap atensi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun atensi memiliki peran yang sangat penting dalam menyelesaikan PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 56 berbagai kegiatan sehari - hari khususnya saat belajar dan mengerjakan tugas. Sedangkan, sebagian besar mahasiswa mengerjakan tugas dan belajar dengan mendengarkan musik. Maka dari itu, penelitian dilakukan dengan menggunakan musik pop instrumental untuk mengontrol genre musik dan musik yang digunakan tanpa lirik sehingga manipulasi yang dilakukan hanya pada tempo, yaitu tempo cepat maupun lambat, yang tujuannya untuk mencari tahu apakah terdapat pengaruh tempo terhadap atensi. METODE Penelitian ini menggunakan desain within-subject dengan tiga kelompok, yaitu kelompok yang mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo cepat, tempo lambat, dan kontrol. Ada 14 mahasiswa berusia antara 21-23 tahun mean 22, SD 0,39 yang mengikuti eksperimen ini dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. Karena penelitian menggunakan desain within-subject, maka seluruh partisipan mengerjakan tes tiga kali sesuai dengan kondisi masing-masing. Agar mengurangi efek urutan, dilakukan counterbalancing dengan membagi penelitian menjadi 3 sesi yang berbeda. Sesi 1 dan 2 diikuti oleh 5 partisipan dan sesi 3 diikuti oleh 4 partisipan. Alat ukur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Concentration Grid Test yang merupakan alat tes berupa tabel 10x10 yang berisi angka mulai dari angka 00 hingga 99 yang disusun secara acak Weinberg & Gould, 2015. Walaupun alat ukur disebut sebagai Concentration Grid Test, tetapi alat ukur tersebut dibuat untuk mengukur atensi dan kemampuan untuk mencari stimulus angka secara berurutan di antara angka-angka yang ditulis secara acak Weinberg & Gould, 2015. Dalam pengerjaan alat tes ini, partisipan diminta memberi tanda silang kepada setiap angka secara berurutan yang diawali dengan angka 00 hingga 99. Adapun hal yang dinilai dari partisipan dalam mengerjakan alat tes ini ialah seberapa banyak partisipan dapat memberi tanda kepada setiap angka dalam waktu yang telah ditentukan. Gambar 1 menunjukkan contoh salah satu formulir dari tes yang perlu dikerjakan oleh partisipan. Gambar 1 Contoh salah satu formulir Concentration Grid Test Dalam penelitian ini, masing–masing partisipan akan mengerjakan alat tes Concentration Grid Test sebanyak tiga kali. Alat tes Concentration Grid Test dibuat sebanyak tiga rangkap dengan format “A”, “B”, dan “C”. Ketiga format tersebut akan memiliki urutan angka yang berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya namun dikerjakan dengan instruksi yang sama atau yang dikenal dengan nama alternate forms Cohen & Swerdlik, 2013. Tujuannya adalah agar efek belajar dari masing–masing partisipan akan tereleminasi, sehingga pada akhirnya pengaruh dari manipulasi penelitian PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 57 ini akan terlihat secara nyata tanpa adanya pengaruh faktor – faktor lainnya. Sebelum alat tes digunakan, dilakukan studi pilot untuk menentukan berapa durasi yang diperlukan untuk mengerjakan alat tes Concentration Grid Test. Studi pilot dilakukan kepada 3 mahasiswa. Partisipan diminta untuk mengerjakan Concentration Grid Test sampai selesai dan kemudian dihitung berapa durasi yang diperlukan untuk mengerjakan alat tes tersebut. Berdasarkan hasil studi pilot, ketiga partisipan berhasil mengerjakan alat tes dengan durasi 7 menit, 8 menit, dan 10 menit. Karena alat tes tergolong sebagai speed test dan mengharapkan partisipan mengerjakan alat tes sebaik-baiknya untuk mengetahui kemampuannya dengan durasi yang ditentukan Cohen & Swerdlik, 2013, maka diputuskan durasi pengerjaan alat tes di dalam eksperimen adalah 3 menit. Durasi ini merupakan hampir 1/3 dari rerata durasi pengerjaan ketiga partisipan dalam studi pilot. Manipulasi Eksperimen Pada kondisi eksperimen yang diperdengarkan musik tempo cepat dan tempo lambat, partisipan penelitian diperdengarkan musik sambil mengerjakan Concentration Grid Test. Pada kondisi eksperimen dengan tempo cepat, diperdengarkan musik berjudul “Cool Kids” aransemen Steve Petrunak yang memiliki tempo 130 BPM. Pada kondisi eksperimen dengan tempo lambat, diperdengarkan musik “I Can’t Make You Love Me” aransemen Louis Landon yang memiliki tempo 72 BPM. Kedua musik tersebut dimainkan menggunakan speaker melalui aplikasi mendengarkan musik secara daring yang diperdengarkan dengan volume yang nyaman didengarkan oleh partisipan penelitian. Kedua musik merupakan musik dengan genre pop instrumental, sehingga tidak ada vokalis yang bernyanyi ketika musik dimainkan. Musik pop instrumental dipilih karena musik yang tidak berlirik diketahui tidak memberikan efek distraksi bagi partisipan Shih, Huang, & Chiang, 2012. Musik yang dipilih sama-sama musik dengan genre pop agar terjadi kontansi kondisi antara kondisi tempo cepat dan kondisi tempo lambat Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2017. Prosedur Penelitian Partisipan yang terkumpul pertama-tama diundi terlebih dahulu untuk menentukan sesi mana yang akan diikutinya. Setelah diketahui sesi yang akan diikuti oleh partisipan, para partisipan memasuki ruangan dan dibagikan lembar informasi penelitian, lembar persetujuan, dan alat tulis. Setelah seluruh partisipan mengumpulkan lembar persetujuan, eksperimenter kemudian memberikan penjelasan kepada partisipan eksperimen apa yang akan dijalankan dan dibuka sesi tanya jawab setelahnya jika ada yang masih belum memahami instruksi eksperimen. Setelah semuanya dipastikan memahami, eksperimenter membagikan soal Concentration Grid Test dengan format “A” kepada seluruh partisipan dengan keadaan tertutup, kemudian eksperimenter memainkan lagu dengan tempo cepat dan meminta partisipan mengerjakan sesuai dengan aba-aba eksperimenter. Ketika eksperimenter memberikan aba-aba “mulai”, seluruh partisipan mengerjakannya sambil mendengarkan musik dengan tempo cepat. PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 58 Setelah 3 menit berlalu, eksperimenter memberikan aba-aba “selesai” dan partisipan berhenti mengerjakan setelah itu mengumpulkan soal yang telah dijawab kepada eksperimenter. Setelah selesai mengerjakan soal dengan format “A”, partisipan mengerjakan dengan prosedur yang sama untuk format “B” dan “C” dengan soal format “B” dikerjakan dalam keadaan sunyi dan soal format “C” dikerjakan sambil mengerjakan musik dengan tempo lambat. Setelah selesai mengerjakan 3 tipe soal Concentration Grid Test, eksperimenter melakukan debriefing kepada seluruh partisipan dan apresiasi kepada seluruh partisipan, setelah itu eksperimen berakhir. Mengingat dilakukan counterbalancing pada penelitian ini, maka pada sesi kedua urutan pengerjaan soal adalah dengan soal format “B”, “C”, dan “A”, sedangkan pada sesi ketiga urutan pengerjaan soalnya adalah dengan soal format “C”, “A”, dan “B”. HASIL Tabel 1 menunjukkan hasil skor dari mengerjakan Concentration Grid Test dalam masing-masing kelompok. Hasil tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang mengerjakan Concentration Grid Test sambil mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo yang lambat memiliki rata-rata skor yang paling tinggi dan yang sambil mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo cepat memiliki rata-rata skor yang paling rendah. Hasil ini belum menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu, dilakukan analisis statistik repeated-measures ANOVA untuk mencari tahu apakah ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara ketiga kelompok tersebut. Tabel 1 Data deskriptif skor Concentration Grid Test partisipan di masing-masing kelompok Berdasarkan hasil repeated-measures ANOVA, ditemukan terdapat pengaruh tempo musik terhadap skor atensi mahasiswa dengan F2, 26 = 6,84, p < 0,05. Agar dapat memperjelas hasil antar kelompok, dilakukan contrast analysis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok cepat dan kontrol, kelompok lambat dan kontrol, serta kelompok cepat dan lambat. Hasil contrast analysis menunjukkan bahwa partisipan yang mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo lambat memiliki skor yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan tempo cepat t = 3,433, p < 0,01 dan kontrol t = 2,908, p < 0,01, tetapi skor partisipan yang mengerjakan sambil mendengarkan musik pop instrumental tempo cepat tidak memiliki PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 59 perbedaan signifikan dengan kontrol t = 0,525, p = 0, 604. DISKUSI Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tempo musik yang dipendengarkan saat mengerjakan Concentration Grid Test memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor tes. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa musik bertempo lambat dapat meningkatkan atensi secara signifikan dibandingkan dengan musik bertempo cepat maupun tidak mendengarkan musik sama sekali. Skor tes partisipan yang mendengarkan musik bertempo cepat diketahui tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan yang tidak mendengarkan musik saat mengerjakannya. Hal ini berarti bahwa musik bertempo cepat tidak mendistraksi partisipan ketika mengerjakan tes yang mengukur atensi. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya bahwa musik instrumental atau musik tanpa lirik tidak menjadi distraksi bagi seseorang yang melakukan tugas kognitif Schellenberg, Thompson, & Letnic, 2011; Shih, Huang, & Chiang, 2012; Chou, 2010. Lebih lanjut lagi, penelitian ini mendukung juga pernyataan bahwa musik bertempo cepat jika dimainkan dengan suara yang lembut tidak akan menjadi distraksi bagi partisipan Schellenberg, Thompson, & Letnic, 2011. Volume musik yang diperdengarkan dalam penelitian ini adalah volume yang nyaman didengarkan partisipan, sehingga volume suara menjadi variabel yang dikontrol dalam penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah genre musik yang diperdengarkan, di mana penelitian ini memperdengarkan musik pop instrumental dan penelitian yang dilakukan Schellenberg, Thompson, dan Letnic 2011 menggunakan musik klasik instrumental. Hal itu berarti bahwa jenis musik yang diperdengarkan tidak memberikan pengaruh terhadap atensi seseorang selama musik yang diperdengarkan adalah musik instrumental dengan tempo cepat dengan volume yang nyaman didengar. Salah satu temuan yang menarik dari eksperimen yang dilakukan kali ini adalah peningkatan skor atensi ketika mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo lambat. Bila didasarkan pada attention drainage effect yang dijelaskan oleh Chou 2010, maka musik pop instrumental dengan tempo lambat tidak memenuhi kapasitas kognitifnya sehingga tidak mengganggu atensi seseorang. Oleh karena itu, musik yang diperdengarkan tidak menjadi distraktor auditoris dan atensi seseorang saat mengerjakan tes tetap terjaga Lavie, Ro, & Russell, 2003. Meningkatnya skor atensi dimungkinkan terjadi karena partisipan memiliki mood yang positif dan lebih tenang dalam mengerjakan Concentration Grid Test sambil mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo lambat, sesuai dengan mood and arousal hypothesis Schellenberg, Thompson, & Letnic, 2011. Sayangnya dalam penelitian ini tidak diukur emosi yang dirasakan partisipan saat mendengarkan masing-masing musik, sehingga belum diketahui bagaimana respon emosi partisipan saat mendengarkan musik yang dimainkan. PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 60 Eksperimen yang dilakukan sudah berusaha mengontrol berbagai faktor yang bisa memengaruhi validitas internal dari eksperimen. Agar tidak terjadi efek interaksi atau efek urutan dalam pemberian stimulus eksperimen, dilakukan counterbalancing sehingga efek urutan terkontrol. Konstansi kondisi juga dilakukan dengan melakukan eksperimen di tempat yang sama dan menggunakan musik dengan genre yang sama, yaitu musik pop instrumental, dengan variasi hanya pada tempo musiknya saja. Sayangnya seluruh partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki, sehingga mungkin hasil yang berbeda akan didapatkan jika terdapat partisipan perempuan dalam eksperimen ini. Studi selanjutnya dapat mencari partisipan yang lebih beragam dan juga mengukur respon emosi partisipan saat mendengarkan masing-masing musik yang menjadi stimulus eksperimen untuk dapat menjawab dugaan dari mood and arousal hypothesis. DAFTAR PUSTAKA Amezcua, C., Guevara, M. A., & Loyo, J. R. 2005. Effects of musical tempo on visual attention ERPS. International Journal Science, 115, 445-457. Anderson, J. R. 2004. Cognitive psychology and its implications 6th ed. New York Worth Publisher. Berman, Jonides, J, & Kaplan, S. 2008. The cognitive benefits of interacting with nature. Psychological Science, 1912, 1207-1212. Chou, P. T. M. 2010. Attention drainage effect How background music effects concentration in taiwanese college students. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, 101, 36-46. Clauss, 1994. Effects of music on attention and self‐stimulatory behaviors in autistic people [PhD thesis]. ProQuest Dissertations and Theses. Hofstra University. Cohen, R. J., Swerdlik, M. E, & Sturman, E. D. 2013. Psychological testing and assessment An introduction to tests and measurement 8th ed.. New York McGraw-Hill Gregoriou, G. G., Gotts, S. J., Zhou, H., & Desimone, R. 2009. High-frequency, long-range coupling between prefrontal and visual cortex during attention. Science New York, 3245931, 1207–1210. Huang, R. H., & Shih, Y. N. 2011. Effects of background music on concentration of workers. Work, 384, 383–387. Kämpfe, J., Sedlmeier, P., & Renkewitz, F. 2010. The impact of background music on adult listeners A meta-analysis. Psychology of Music, 394, 424–448. Kaplan, S., & Kaplan, R. 1989. The Experience of nature. United States of America Cambridge University Press Kotsopolou, A., & Hallam, S. 2010. The perceived impact of playing music while studying age and cultural differences. Educational Studies, 364, 431 - 440. Lavie, N., Ro, T., & Russell, C. 2003. The role of perceptual load in processing PENGARUH MUSIK DENGAN TEMPO CEPAT & LAMBAT 61 distractor faces. Psychological science, 145, 510–515. Park, S., Kwak, C., & Han, W. 2020. Effect of background music for attentive concentration in working. Audiology and Speech Research, 163, 188-195. Schellenberg, G. E., & Weiss, M. W. 2013. Music and cognitive abilities. In D. Deutsch Ed., The psychology of music 3rd ed., 499 – 550. London Elsevier. Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B., N. 2017. Psikologi eksperimen. Jakarta PT Indeks. Shih, Y. N., Huang, R. H., & Chiang, H. Y. 2012. Background music Effects on attention performance. Work, 424, 573–578. Smith, E. E., & Kosslyn, 2009. Cognitive psychology Mind and brain. New Jersey Pearson Education, Inc. Thompson, W. F., Schellenberg, E. G., & Letnic, A. K. 2011. Fast and loud background music disrupts reading comprehension. Psychology of Music, 406, 700–708. Trabasso, T., & Bower, 1975. Attention in learning Theory and research. Pennsylvania R. E. Krieger Publishing Company. Weinberg, & Gould, D. 2015. Foundations of sport and exercise psychology 6th ed.. United States Human Kinetics ... Namun, asal-usul dari musik masih menjadi sebuah teka-teki hingga kini karena sedikitnya bukti fisik yang ada untuk membuktikan sejarah musik Schäfer dkk., 2013. Meskipun begitu, musik mampu didefinisikan sebagai alunan nada, di mana beat birama dengan kecepatan musik ikut mengiringinya Aryanto & Megananda, 2019;Husna & Rinjani, 2022. Dengan demikian, era digitalisasi ini dinilai mampu menimbulkan banyak hal yang dapat merubah atau mengalihkan fokus perhatian pelajar dan mahasiswa terhadap berbagai kegiatannya, salah satunya adalah kegiatan dalam proses pembelajaran Natalin, 2019. ...... Faktor internal yakni perasaan, sedangkan faktor eksternal terdiri dari bentuk pembelajaran asyncronous, kondisi lingkungan, platform pembelajaran, dan juga kegiatan kelas serta tugas Fitriyani & Isrofin, 2021. Menurut Trabasso dan Bower disitat dalam Aryanto & Megananda, 2019, mereka mengungkapkan bahwa atensi attention adalah penghubung antara stimulus dengan respon dalam proses pembelajaran, yakni sebagai pembantu dalam melakukan pemilihan selection terkait hal apa saja yang cocok untuk diterima dan tidak diterima. Atensi dapat digambarkan sebagai cara seseorang untuk memproses informasi secara terbatas dari sejumlah besar informasi yang ada melalui indera, ingatan, dan proses kognitif Sternberg, 2009. ...Aulia Diaz KinantiChyntia MaharaniDyah Anggi SyahputriEllyana Dwi FarisandyMusic is an inseparable part of daily activities, one of which is student activities. Attention is an effort in mental processes to focus and pay attention to a particular object effectively and selectively. This study aims to see how fast and slow music tempos can affect students' attention, especially during this pandemic. This study used a between-subject design with three groups; One control group and two experimental groups. A total of 36 participants are students. The Concentration Grid Test is used as the measuring instrument. The results of the Kruskal-Wallis test showed a value of p = p < The post-hoc analysis results showed that participants who listened to pop instrumental music with a fast tempo had a significantly higher score than those without music p= MD= and with a slow tempo p= MD= There was no significant difference between no music with a slow tempo p=0,229, MD=0,500. This result shows that the music tempo is not distracting and can increase students' menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, salah satunya dalam kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Atensi merupakan usaha dalam proses mental yang dilakukan untuk memfokuskan dan memperhatikan suatu objek tertentu secara efektif dan selektif. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana musik dengan tempo cepat dan lambat mampu memengaruhi atensi mahasiswa, terutama selama masa pandemik. Penelitian ini menggunakan desain between subject dengan tiga kelompok, satu kelompok kontrol dan dua kelompok eksperimen. Partisipan pada penelitian ini sebanyak 36 mahasiswa dan alat ukur yang digunakan adalah Concentration Grid Test. Hasil uji beda pada perhitungan Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p = 0,040, p < 0,05. Hasil analisis post-hoc menunjukkan bahwa partisipan yang mendengarkan musik pop instrumental dengan tempo cepat memiliki skor yang secara signifikan lebih tinggi daripada tanpa musik p=0,042, MD= dan tempo lambat p= MD=1,583, tetapi antara tanpa musik dengan tempo lambat tidak terdapat perbedaan yang signifikan p=0,229, MD=0,500. Hasil ini menunjukkan bahwa tempo musik tidak menjadi sebuah distraksi, melainkan mampu meningkatkan atensi mahasiswa saat melakukan kegiatan Nur AiniBintan Auliya Qurrota A'yunEugenius Damar Pradipta Febriansyah KulauSaat ini media semakin mengalami degradasi moral salah satunya yaitu praktik monopoli media dan monetisasi pada beberapa media social. YouTube merupakan media baru yang menjadi contoh dari praktik monopoli dan monetisasi media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pesan menggunakan retorika visual yang ditampilkan pada kanal YouTube milik SkinnyIndonesian24 dengan judul “YouTube Lebih dari TV”. Fokus pada penelitian ini adalah pesan yang disampaikan oleh youtubers SkinnyIndonesian24 melalui video yang dibuatnya dengan menggunakan retorika visual pada beberapa shot visualisasi dan juga audio . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Retorika visual Sonja K. Foss dan menggunakan analisis segitiga retorik Hesford & Bruggemann serta teknik sinematografi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini adalah dalam setiap shot pada video “YouTube Lebih dari Tv” menarasikan adanya fenomena sosial mengenai monopoli media di YouTube. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan membuka wawasan pada masyarakat Recently, many young people have preferred to work in café than traditional library because the café is equipped with coffee, music, and cozy seats. When working in the café, whether listeners’ attentive concentration could be affected by a kind of the background music needs to be investigated as the purpose of the present study. We also aimed to confirm the attentive concentration of listeners might be caused by their music A total of ninety young adults was randomly assigned as five kinds of background music [ rhythm and blues R&B/ballad, dance/rock, classic/jazz, fast beats, slow beats] and no music after responding to simple questions to ask their preference of music genre. While listening to the music, the subjects took an attentive concentration test, namely Frankfurter aufmerksamkeits-inventar FAIR. The obtained data were analyzed by three subcategories of the FAIR test which consists of performance, quality, and For the music genre, classic/jazz showed significantly higher continuity scores than R&B/ballad, fast beats, and no music, which means that classic/jazz music of the café could help the workers maintain the attention. In the subgroup who listened to preferred music genre, their performance scores selective attention was significantly higher than that of the participants who being exposed to non-preferred Current results supports that music genre and individual music inclination may partially affect listener’s ability of the attentive concentration when background music was presented in the café, although a further study to find certain possible causal factors with objective methods should be Tze-Ming ChouThe purpose of this study was to see whether different types of background music affect the performance of a reading comprehension task in Taiwanese college students. There are two major research questions in this study. First, this study tries to find out whether listening to music affect the learner's concentration when they are doing a task such as reading. The second research question is whether light classical music is more distracting or less distracting than hip hop music during a reading comprehension task. An experiment involving 133 participants from a medium-size college in southern Taiwan was conducted where the participants performed a reading comprehension task with either light classical music, hip hop music, or with no music in the background. The result of the study showed that music with a higher intensity is more distracting and has a greater effect on task performance and concentration. The result helped formulate the Attention Drainage Effect theory, which is based on Kahneman's 1973 capacity model of attention. Contains 2 tables.We examined the effect of background music on reading comprehension. Because the emotional consequences of music listening are affected by changes in tempo and intensity, we manipulated these variables to create four repeated-measures conditions slow/low, slow/high, fast/low, fast/high. Tempo and intensity manipulations were selected to be psychologically equivalent in magnitude pilot study 1. In each condition, 25 participants were given four minutes to read a passage, followed by three minutes to answer six multiple-choice questions. Baseline performance was established by having control participants complete the reading task in silence pilot study 2. A significant tempo by intensity interaction was observed, with comprehension in the fast/high condition falling significantly below baseline. These findings reveal that listening to background instrumental music is most likely to disrupt reading comprehension when the music is fast and and Synchrony Neural activity in the visual cortex becomes synchronized with attention and other behavioral states. However, the source of this synchrony is still unknown. Gregoriou et al. p. 1207 tested the hypothesis that synchronized activity from the frontal eye field is one of the causes of the synchrony in monkey visual cortical area V4 during attention. With attention, neural activity in area V4 synchronized with frontal eye field activity when a stimulus fell in a joint receptive field, but did not do so when the fields were not studies indicate that noise may affect worker attention. However, some background music in the work environment can increase worker satisfaction and productivity. This study compared how music with, and without, lyrics affects human attention. One hundred and two participants, aged 20-24 years, were recruited into this study. Fifty-six males and 46 females participated in this study. Background music with, and without lyrics, was tested for effects on listener concentration in attention testing using a randomized controlled trial RCT study. The comparison results revealed that background music with lyrics had significant negative effects on concentration and attention. The findings suggest that, if background music is played in the work environment, music without lyrics is preferable because songs with lyrics are likely to reduce worker attention and performance. Rong-Hwa HuangYi-Nuo ShihBackground music is a common element in daily living and the workplace. Determination of whether background music affects human work concentration is a relevant concern. Studies have found background music influences human behavior, and this study attempts to understand how background music and listener fondness for types of music affects worker concentration. This study analyzes how different types of background music-and how listeners' degree of preference for the background music-can affect listener concentration in attention testing through Randomized Controlled Trial RCT. Participants Data were collected from 89 workers. The participants ranged in age between 19 and 28 years old, with an average age of 24 years old. We conclude background music influenced listener attention. This influence has more to do with listener fondness for the music than with type of music. Compared to situations without background music, the likelihood of background music affecting test-taker attention performance is likely to increase with the degree to which the test-taker likes or dislikes the music. It is important not to select music that workers strongly like or dislike when making a selection of background music to avoid negatively affecting worker L. ClaussSpine title Effect of music on attention and self-stimulatory behavior. Typescript. Thesis Ph. D.-Hofstra University, 1994. Includes bibliographical references leaves 81-87.
Waktuyang ditentukan untuk mengerjakan tes ini ialah 30 menit. Sedangkan waktu untuk instruksi sekitar 5 – 10 menit. irama indah, yang dilagukan sendiri maupun dari kaset, radio, pertunjukan orkestra atau alat musik. 4. Kecerdasan visul spasial • Tes bakat mengukur suatu sampel tingkah laku yang dapat dipakai sebagai indikator

NilaiJawabanSoal/Petunjuk INSTRUMEN Alat Alat Musik, Alat Yang Dipakai Untuk Mengerjakan Sesuatu JALAN ...api, rintis, rintisan, rute, titian, trayek; 2 n alat, cara, fasilitas, gaya, jalur, kaidah, kesempatan, metode, peluang, perantara, prosedur, salura... ALAT Benda Untuk Mengerjakan Sesuatu ANAK ...n lada cabai, rempah-rempah, dsb; - batu tulis alat tulis pd batu tulis; - bawang peserta bermain yang tidak masuk hitungan hanya sebagai penggen... BIOLA Alat musik HARPA Alat musik petik GITAR Alat musik ORGAN Alat Musik PIANIKA Jenis alat musik tiup REBAB Alat musik tradisional PIANO Alat musik KECAPI Alat musik TAMBORIN Alat musik PENGAIT Alat sesuatu yang dipakai untuk mengait; kait UKULELE Alat musik petik SARANA Alat;media PERKAKAS Segala yang dapat dipakai sebagai alat PERANTI Alat; perkakas MEDIA Alat CUNGKIL Alat pencongkel ADOK Alat musik tradisional Minangkabau, berbentuk rebana, yang dipakai untuk mengiringi tarian Rantak Kudo TUIL Alat atau benda dipakai untuk mengangkat menaikkan sesuatu yang berat; ungkit; dongkrak; tuas; ORGEL Sejenis alat musik tiup atau embus BABUN Alat musik jenis gendang dari Kalimantan Selatan yang dipakai mengiringi pencak silat atau pertunjukan wayang PEMBENTUK 1 orang yang membentuk dalam bermacam-macam arti; 2 alat atau sesuatu yang dipakai untuk membentuk

. 49 435 178 320 250 128 368 495

alat alat musik yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu