Dilansirdari Encyclopedia Britannica, malaka menjadi pusat pertumbuhan agama islam di nusantara karena para pedagang arab dan gujarat yang singgah di selat malaka menyiarkan islam. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Menurut teori Ksatria, agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum? beserta jawaban
Laporan Linda Mandasari RIAUONLINE, PEKANBARU-Islam mulai dikenal saat kehadiran individu dari Arab atau dari penduduk asli itu sendiri yang telah memeluk agama Islam. Dengan segala usaha mereka, Islam tersebar secara perlahan-lahan. Upaya penyebaran agama Islam mulai dilakukan secara besar-besaran ketika kegiatan dakwah telah memiliki orang-orang yang khusus dalam penyebarannya, seperti para Kiai atau ustadz. Setelah fase itu kerajaan-kerajaan Islam mulai terbentuk. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Portal Islam, Perkembangan Islam di Indonesia pada masa kerajaan, simak ulasannya berikut ini. Kerajaan Malaka 803-917 H/1400-1511M Peranan Malaka sebagai jalan lalu lintas bagi pedagang-pedagang asing yang masuk dan keluar pelabuhan Indonesia, dengan begitu Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara. Geografis Malaka sangat menguntungkan sehingga membuat Malaka menjadi kerajaan yang berpengaruh atas daerahnya. Setelah Malaka menjadi kerajaan Islam, mubaligh, para pedagang dan guru sufi dari negeri timur tengah maupun India semakin ramai mendatangi kota bandar Malaka. Dari sinilah Islam dibawa ke semenanjung seperti Paham, Perlak dan Johor. Malaka memerlukan bahan bahan pangan dari Jawa, dengan demikian kerajaan Malaka menjalin hubungan yang baik dengan Jawa, guna memenuhi kebutuhan kerajaannya sendiri persediaan dalam bidang pangan dan rempah-rempah harus selalu cukup untuk melayani semua pedagang-pedagang. Malaka juga menjalin hubungan dengan Pasai, pedagang-pedagang Pasai membawa lada ke pasaran Malaka. Dengan kedatangan pedagang Jawa dan Pasai, maka perdagangan di Malaka menjadi ramai dan lebih berarti bagi para pedagang Cina. Malaka maju dalam bidang keagamaan dan ekonomi, banyak alim ulama datang dan ikut mengembangkan agama Islam di kota ini, dibalik itu penguasa belum memeluk agama Islam namun pada abad ke-15 mereka telah mengizinkan agama Islam berkembang di Malaka. Penguasa dan penganut agama Islam diberi hak-hak istimewa bahkan penguasa membuatkan bangunan masjid. Kesultanan Malaka memiliki pengaruh di daerah Sumatera dan sekitarnya dengan mempengaruhi daerah-daerah tersebut untuk masuk Islam seperti India giri, Siak dan Rokan Kampar. Kesultanan Malaka merupakan pusat perdagangan internasional antara timur dan barat, dengan begitu kerajaan di nusantara menjadi tumbuh dan berkembang karena jalur selat Malaka tidak digunakan lagi oleh pedagang muslim sebab telah diduduki oleh Portugis. Kerajaan Aceh 920-1322 H-1904 M Portal Islam, Perkembangan Islam di Indonesia pada masa kerajaan selanjutnya adalah Kerajaan Aceh. Aceh mulai memegang peranan penting di bagian utara pulau Sumatera pada abad ke-16. Dari sebelah utara hingga sebelah Selatan di daerah Indrapura pengaruh Aceh sangat meluas di daerah tersebut. Yang menjadi pendiri kerajaan Aceh adalah Sultan Ibrahim. Aceh menerima Islam dari Pasai yang saat ini menjadi bagian wilayah Aceh dan pergantian agama. Kerajaan Aceh letaknya di daerah yang sekarang dikenal dengan kabupaten Aceh besar yang merupakan ibu kota Aceh. Aceh mengalami kemajuan ketika saudagar saudagar muslim yang sebelumnya dagang di Malaka kemudian memindahkan perdagangannya ke Aceh. Di bawah kekuasaan Ibrahim, kerajaan Aceh mulai melebarkan kekuasaannya ke daerah-daerah sekitarnya. Operasi-operasi militer pun diadakan untuk tujuan ekonomi, agama dan politik. Puncak kejayaan kerajaan Aceh pada saat diperintahkan oleh Iskandar muda, ia mampu menyatukan kembali wilayah yang telah memisahkan diri dari Aceh ke bawah kekuasaannya kembali. Aceh telah menguasai seluruh pelabuhan di pesisir timur dan barat Sumatera. Di masa pemerintahannya Sultan Iskandar muda tidak bergantung kepada Turki Usmani, untuk mengalahkan Portugis Sultan kemudian bekerja sama dengan Belanda dan Inggris. Kerajaan Demak 918-960H/1512-1552 M Wali songo merupakan penyebar agama Islam di Jawa. Mereka berkuasa dalam aspek keagamaan, pemerintahan dan politik. Para wali menjadikan Demak sebagai pusat penyebaran Islam dan sekaligus menjadikannya sebagai kerajaan Islam yang menunjuk Raden Patah sebagai Rajanya. Kerajaan ini berlangsung kira-kira abad ke-15 dan abad 16 M. Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan yang bercorak Islam kemudian berkembang di pantai utara pulau Jawa. Sebelum berkuasa penuh atas Demak, Demak masih menjadi daerah Majapahit. Perkembangan dan kemajuan Islam di pulau Jawa ini bersamaan dengan melemahnya posisi Raja Majapahit. Dengan hal ini telah memberi peluang kepada raja-raja Islam pesisir untuk membangun pusat-pusat kekuasaan yang independen di bawah bimbingan spiritual Sunan Kudus. Demak akhirnya berhasil menggantikan Majapahit sebagai peraturan pusat dan menempatkan pengaruhnya di pesisir utara Jawa barat itu tidak dapat dipisahkan dari tujuan yang bersifat politik dan ekonomi. Sekian informasi mengenai Portal Islam, Perkembangan Islam di Indonesia pada masa kerajaan. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca Malakamenjadi semakin besar dan menjadi pusat penyebaran agama Islam. Malaka menjadi sebuah tempat transit yang bisa menyebarkan dan mengembangkan Islam dengan cepatnya. Selain para pedagang dari Arab, para ulama dari Demak dan Aceh juga bertemu dan menjadi satu di Malaka ini. Islam disebarkan dengan berbagai media. Malakasejak dahulu sudah menjadi pusat pengembangan agama Islam di Asia Tenggara Kunci jawabannya adalah: A. Para pedagang Arab dan Gujarat yang singgah di Selat Malaka menyiarkan agama Islam. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, malaka menjadi pusat pertumbuhan agama islam di nusantara karena para pedagang arab dan gujarat yang singgah di jawabanIklanIklanLinggarthaaLinggarthaaKarena pada awalnya Malaka merupakan pusat utama perdagangan rempah2 Nusa TenggaraIklanIklanNAzizah1NAzizah1Karena malakaSumbersumber ini juga tidak cukup menjelaskan asal usul dan perkembangan "aliran" istimewa Islam di Nusantara, atau bagaimana Islam menjadi agama yang dominan di Nusantara.[1]:8 Untuk mengisi kekosongan celah sejarah ini, banyak peneliti mencari referensi ke legenda-legenda Melayu dan Nusantara tentang konversi pribumi Nusantara ke Islam.
. 203 94 404 226 211 478 411 247