A bakal inang yang akan diinfeksi virus . B. inang yang telah diinfeksi virus . C. materi genetik virus yang telah menyisip pada materi genetik inang. D. virus baru hasil perbanyakan pada sel inang . E. virus yang kehilangan materi genetiknya . 12. Beberapa virus yang materi genetiknya berupa RNA adalah A. bakteriofage dan virus HIV. B Jawaban yang tepat adalah A. Virus merupakan suatu partikel yang dapat melakukan reproduksi sehingga dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup. Reproduksi virus dapat terjadi dalam dua cara, yaitu daur litik dan lisogenik. Pada kedua daur reproduksi tersebut, virus akan melakukan penetrasi terhadap sel inang dengan cara melekatkan bagian ekornya terhadap sel inang dan menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel. Hal tersebut bertujuan untuk membuat penggabungan materi genetik virus dengan sel inang agar nantinya materi genetik virus dapat mengendalikan atau mengatur proses metabolisme dalam sel inang tersebut. Jika virus dapat melakukan hal tersebut, maka virus dengan mudah melakukan reproduksi. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
Penggabunganmateri genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan a. terbentuknya DNA rekombinanb. pengambilalihan koordinasi dalam selc. pembentukan materi genetik virusd. proliferasi viruse. perakitan tubuh virus. Question from @Donella13 - Sekolah Menengah Atas -
- Virus adalah agen patogen yang mempunyai ukuran tubuh sangat kecil dengan diameter berkisar antara 20-400 nanometer nm. Berbeda dengan bakteri yang memiliki dua jenis asam nukleat, virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yaitu, DNA atau satu kesamaan virus dengan makhluk hidup lainnya adalah kemampuan virus bereproduksi. Proses virus memperbanyak diri atau bereproduksi disebut juga dengan istilah replikasi. Sebabnya, cara virus berkembang biak atau bereproduksi adalah dengan replikasi perbanyakan diri di dalam sel disebut makhluk hidup yang bersifat parasit obligat intraseluler karena ia membutuhkan sel inang dalam melangsungkan hidupnya dan bereproduksi. Keberhasilan virus dalam berkembang biak bergantung pada jenisnya dan kondisi ketahanan sel inang. Virus memiliki struktur tubuh bagian luar berupa protein reseptor yang berfungsi buat penempelan di bagian tubuh sel inang. Berkat sel inang itu, virus memperoleh energi dan bahan untuk sintesis protein yang membantunya bereproduksi memperbanyak diri. Baca juga Penjelasan Metabolisme, Proses Kimia dalam Sel Tubuh Makhluk Hidup Asal-usul Cacar Monyet serta Cara Penularan Monkeypox dan Gejalanya Dalam kasus infeksi Covid-19, sebagai contoh, sel tubuh manusia dan beberapa jenis hewan dapat menjadi inang bagi virus corona. Penularan dan penyebaran Covid-19 pada kenyataannya menjadi sarana bagi virus corona untuk melangsungkan hidup dan berkembang biak. Terdapat dua jenis cara replikasi virus, yakni siklus litik dan lisogenik. Sebelum memahami proses replikasi virus dengan siklus litik dan lisogenik, ada baiknya mengetahui ciri-ciri virus lebih Virus sebagai Makhluk Hidup dan Penjelasannya Virus pada dasarnya memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup lainnya karena mampu memperbanyak diri. Namun, virus juga bisa dianggap bukan bagian kelompok mahluk hidup karena tidak memiliki organel-organel seperti sel hidup. Mengutip penjelasan dalam Modul Biologi Kelas X, setidaknya terdapat 3 ciri virus sebagai makhluk hidup. Pertama, virus membutuhkan asam nukelat untuk bereproduksi atau memperbanyak dirinya. Satu partikel virus yang lengkap disebut virion. Adapun virion tersusun atas asam nukleat dan coat yang disebut kapsid tersusun atas subunit protein identik yang disebut kapsomer. Bagi virus, asam nukleat berperan penting dalam proses replikasi atau memperbanyak diri dalam sel inangnya. Tanpa asam nukleat, virus tidak akan bisa menjalankan perintah penyusunan partikel secara lengkap. Kedua, virus berupa partikel lengkap disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja. Karena itu, berdasarkan pada jenis asam nukleat penyusunnya, virus bisa dibedakan menjadi 2 kelompok utama, yaitu virus DNA dan virus RNA. Perbedaan utama virus DNA dan virus RNA ada pada jenis asam nukleat yang dikandungnya. Virus DNA memiliki jenis asam nukleat berupa asam deoksiribonukleat DNA. Adapun virus RNA adalah jenis virus yang memiliki asam nukleat berupa asam ribonukleat RNA. Ketiga, virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel. Tidak seperti organisme hidup lainnya, virus tidak memiliki dinding sel, membrane sel, sitoplasma, inti sel, serta organel sel lainnya. Cara Reproduksi Virus secara Litik dan Tahapannya Cara reproduksi virus melalui siklus litik bisa terjadi jika sel inang memiliki ketahanan yang lemah. Maka itu, pengertian siklus litik adalah jenis proses replikasi virus yang disertai matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus baru Pada siklus litik, replikasi virus dimulai dari tahap pelekatannya di sel inang. Lalu, tahap penetrasi asam nukleat virus ke dalam sel inang terjadi. Proses itu kemudian dilanjutkan dengan asam nukleat virus menstimulus sel inang agar melakukan sintesis asam nukleat untuk dirakit jadi komponen virus baru. Proses siklus litik diakhiri dengan sel inang yang pecah dan mengeluarkan banyak virus baru. Seluruh tahapan dalam siklus litik berlangsung dengan cepat. Dapat dirumuskan bahwa terdapat 5 tahapan reproduksi virus di siklus litik, yakni adsorpsi, penetrasi, sintesis eklifase, pematangan, dan lisis. Berikut ini penjelasan tentang masing-masing tahapan siklus litik Tahap Penempelan atau AdsorpsiTahap ini merupakan tahap penempelan receptor binding protein virus dengan reseptor permukaan sel inang. Setiap virus biasanya mempunyai molekul receptor berbeda-beda, seperti protein untuk Picornavirus atau Orthomyxovirus. Tahap Adsorpsi juga biasa disebut sebagai proses Tahap PenetrasiDi tahap penetrasi, selubung ekor virus berkontraksi untuk membuat lubang dengan menembus dinding dan membrane sel inang. Saat tahap ini terjadi, virus akan mentransfer materi genetiknya asam nukleat melalui lubang tersebut, sehingga kapsid virus menjadi Tahap Sintesis EklifaseDalam tahap ini terjadi pembentukan asam nukleat salinan genom beserta komponen-komponen virus dengan cara menghidrolisis DNA sel Tahap PematanganKetika memasuki tahapan ini, dengan menggunakan asam nukleat dan protein, terjadi perakitan partikel-partikel virus untuk membentuk banyak virion Tahap LisisDi tahapan Lisis, terjadi pemecahan dinding sel menggunakan bantuan enzim lisozim dengan cara merusaknya. Dengan begitu, virus baru akan keluar dan menyerang sel Reproduksi Virus secara Lisogenik dan Tahapannya Berbeda dengan siklus litik, siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki ketahanan yang tinggi dibandingkan daya infeksi virus. Akibatnya, sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi membelah dengan normal. Dalam siklus lisogenik, terjadi replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel inang. Tahapan-tahapan replikasi virus dalam siklus daur lisogenik ialah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. Berikut penjelasan Tahap Penempelan atau AdsorpsiDalam tahap adsorpsi dan infeksi ini, virion akan menempel pada reseptor spesifik permukaan sel inang dengan menggunakan bagian serabut Tahap PenetrasiDi tahap penetrasi ini, virus akan menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong mati.3. Tahap PenggabunganSaat tahap penggabungan terjadi, materi genetik virus bergabung dengan sel inang membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada pada fase tidak aktif, tapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif tersebut berfungsi mengkode protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak Tahap PembelahanJika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur siklus lisogenik dalam proses replikasi Tahap SintesisReplikasi virus secara lisogenik pada akhirnya memasuki tahap sintesis. Di tahap ini, profag akan aktif dan keluar dari kromosom sel inang sehingga DNA sel inang hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti di daur litik. - Pendidikan Kontributor Ruhma Syifwatul JinanPenulis Ruhma Syifwatul JinanEditor Addi M Idhom

Tahappelekatan: Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi.Tempat pelekatan disebut reseptor Tahap penetrasi: Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang Tahap replikasi dan sintesis: Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang.Sel inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus

– Hay hay bertemu lagi dengan artikel . Kali ini kita akan membahas tentang replikasi virus. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini. Pengertian Replikasi VirusProses Replikasi Virus pada Siklus LitikProses Replikasi Virus pada Siklus LisogenikSebarkan iniPosting terkait Pengertian Replikasi Virus Replikasi virus merupakan pembentukan virus secara biologis selama proses infeksi pada sel inang target. Virus harus lebih dahulu masuk ke dalam sel sebelum replikasi virus bisa terjadi. Melewati generasi salinan genom yang melimpah dan mengemas salinan-salinan ini, virus lalu menginfeksi inang baru. Replikasi antar virus sangat beragam dan disesuaikan pada jenis gen yang terlibat di dalamnya. Sebagian banyak virus DNA bertumpuk di dalam nukleus sementara sebagian besar virus RNA berkembang hanya dalam sitoplasma. Proses Replikasi Virus pada Siklus Litik Siklus litik merupakan siklus kehidupan virus di dalam sel inang, di mana virus yang sudah memasuki sel mengambil alih mekanisme replikasi sel, membuat DNA virus dan protein virus, dan lalu memecahkan sel, memungkinkan virus yang baru diproduksi meninggalkan sel inang untuk menginfeksi sel lainnya. Metode replikasi ini sangat berbeda jelas dengan siklus lisogenik, di mana virus yang sudah menginfeksi sel menempel pada DNA induk dan, berperan seperti segmen inert DNA, bereplikasi ketika sel inang membelah. Siklus lisogenik tidak mengakibatkan kerusakan pada sel inang, namun siklus litik menciptakan penghancuran sel yang terinfeksi. Siklus litik biasanya diakui sebagai metode utama replikasi virus karena lebih umum. Bahkan siklus lisogenik dapat mengakibatkan siklus litik saat kejadian induksi, seperti paparan sinar ultraviolet, yang mengakibatkan tahap laten ini memasuki siklus litik. Melewati pemahaman siklus litik yang lebih bagus, para ilmuwan bisa lebih memahami bagaimana sistem kekebalan merespon untuk dapat melawan virus ini dan bagaimana teknologi baru bisa dikembangkan untuk menangani penyakit virus. Banyak penelitian sedang dikerjakan dalam upaya untuk mempelajari cara mengganggu replikasi virus untuk menangani penyakit virus serius utama yang menyerang manusia, hewan, dan tanaman pertanian. Contohnya, virus Epstein-Barr EBV memanifestasikan fase latensi dan fase replikasi litik dalam siklus hidupnya. Para ilmuwan berharap suatu hari bisa memahami bagaimana cara menghentikan pemicu yang mulai siklus replikasi virus herpes manusia yang merusak ini. 1. Fase Adsorbsi Fase adsorbsi merupakan adanya tanda menempelkan bagian ekor virus yang berada didinding sel bakteri. Virus hanya bisa melekat pada tempat yang khusus saja. Bisa pada permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus dan dapat dilekati pada protein virus. Virus menempel pada protein dinding sel tersebut ialah khas dan mirip dengan gembok dan kunci. Virus bisa melekat di sel-sel tertentu yang dia inginkan karena virus memiliki reseptor pada ujung serabut ekor. Virus mengeluarkan enzim lisozim atau enzim pelebur sesudah melekat maka terbentuklah lubang dalam dinding sel inang dan bakteri. 2. Fase Injeksi Sesudah lubang terbentuk kapsud virus langsung bereaksi untuk memompa asam nukleatnya atau DNA dan RNA untuk dapat masuk kedalam sel. Oleh sebab itu kapsid virus tetap berada pada luar sel bakteri. Saat sudah tidak ada isinya maka kapsid akan lepas dan sudah tidak berguna lagi. 3. Fase Sintesis Virus tidak memiliki mesin biosintetik sendiri, virus hanya dapat menggunakan mesin biosintetik dari inang contohnya bakteri untuk melakukan kehidupanya. Oleh sebab itu biosintetik dari bakteri yaitu DNA bakteri harus dileburkan. Namun hal tersebut DNA dari virus menghasilkan enzim pelebur. Enzim dari virus akan meleburkan DNA dari bakteri namun tidak dengan DNA virus tersebut. Oleh sebab itu bakteri tidak bisa mengendalikan mesin biosintetik sendiri. DNA dari virus sangat berguna penting didalam mengambil alih kendali kehidupan. DNA dari virus menampilkan berkali-kali yaitu dengan cara membentuk DNA virus dengan jumlah yang cukup banyak. Sesudah itu DNA dari virus tersebut melakukan sintesis protein yang dijadikan kapsid memakai enzim-enzim banteri dan ribosom. Pada sel bakteri yang lemah tersebut disintesi DNA dari virus dan protein. DNA dan protein tersebut yang kan digunakan kapsid oleh virus sudah berada di dalam kendali DNA dari virus. 4. Fase Perakitan Kapsid yang sudah disintesis lalu berpisah-pisah yaitu antara bagian dari kepala, ekor dan juga serabut ekor. Bagian dari kapsid tersebut lalu dibentuk menjadi kapsid virus yang utuh lalu DNA dari virus masuk ke dalamnya. Sesudah itu terbentuklah tubuh dari virus yang utuh. Jumlah virus yang terdiri dari proses tersebut yaitu sekitar 100 sampai 200 buah virus baru. 5. Fase Litik Saat fase pembentukan dari virus sudah selesai, virus sudah bisa memproduksi enzim lisozim kembali. Enzim lisizom merupakan enzim pelebur yang bisa untuk menhancurkan dinding sel bakteri. Disaat dinding sel lebur maka dinding dari sel bakteri akan mengalami lisis atau pecah. Setelah pecah maka virus-virus baru dapat keluar untuk mencari inang yang lain. Proses Replikasi Virus pada Siklus Lisogenik 1. Fase adsorbsi Fase adsorbsi terlihat dengan melekatnya ekor virus di dinding sel bakteri. Virus melekat hanya pada tempat-tempat khusus, yaitu pada permukaan dinding sel bakteri yang mempunyai protein khusus yang bisa ditempeli protein virus. Melekatnya virus pada protein diding sel bakteri itu sangat khas, sama dengan kunci dan gembok. Virus bisa menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena mempunyai reseptor di ujung-ujung serabut ekor. Sesudah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim enzim pelebur sampai terbentuk lubang di dinding bakteri dan sel inang. 2. Fase injeksi/penetration Sesudah terbentuk lubang, kapsid virus bereaksi untuk memompa asam nukleatnya DNA dan RNA masuk kedalam sel. Maka, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Apabila telah kosong, kapsid lepas dan tidak berguna lagi. 3. Fase penggabungan Saat memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Kemudian, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk silkuler, yaitu seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut menyerupai benang ganda yang terpilih. Awalnya DNA bakteri putus, lalu DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan itu, didalam DNA bakteri terkandung DNA genetik Virus. 4. Fase pembelahan Pada keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang diketahui sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, jadi apabila DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Contohnya saja apabila bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri dengan proses replikasi. Dengan sistem replikasi. Dengan itu profag juga ikut terkopi. Terbentuklah 2 sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik. Lalu seterusnya sampai proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sampai setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag. Dengan itu jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditempatinya. 5. Fase sintesis Dikarenakan radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag tersebut terpisah diri dari DNA bakteri, lalu meleburkan DNA bakteri. Kemudian, DNA virus menciptakan sintesis yakni mensintesis protein untuk dipakai sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sampai DNA virus menjadi banyak. 6. Fase perakitan Kapsid-kapsid dibentuk menjadi kapsid virus yang utuh, yang berguna sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Kemudian DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru. Sesudah terbetuk virus-virus baru terjadi lisis sel bakteri uraian sama dengan daur litik. Virus-virus yang terbentuk berserakan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Demikianlah bahasan kita mengenai replikasi virus. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Replikasi Virus Pengertian, Litik, Lisogenik & Fasenya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu 🙂 Baca Juga Artikel Lainnya √ Dampak Limbah Pengertian, Karakteristik & Jenis Lengkap √ Jenis – Jenis Bentos Pengertian, Ciri & Peranannya Lengkap √ Tekanan Turgor Pengertian, Ciri, Mekanisme & Contohnya Lengkap √ Klasifikasi Bakteri Pengertian, Struktur & Reproduksinya Lengkap √ Klasifikasi Alga Pengertian, Ciri, Reproduksi & Habitatnya Lengkap
Virusmenempel pada sel inang kemudian memasukam materi genetiknya ke dalam sitoplasma sel inang. 2. Tahap penyisipan Gen Virus Materi genetika virus menyusup ke DNA sel inang membentuk provirus. Provirus adalah DNA sel inang yang telah disisipi oleh gen khusus dan dengan penggabungan dengan sistem elektrolisis, akan menghasilkan hidrogen
penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan – Selamat datang di situs kami. Pada hari ini admin akan membahas tentang penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Penggabungan Materi Virus Dan Sel Inang Akan Mengakibatkan from Proses patologis ini akan menimbulkan geja la sistemik. Ikatan yang terbentuk akan meningkatkan intensitas fluorosensi dari zat warna bebasnya. Penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Penggabungan Materi Genetik Virus Dan Sel Inang Akan Mengakibatkan Lots 14 pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid. Pada 1972, paul berg menciptakan molekul dna rekombinan pertama dengan menggabungkan dna dari virus monyet sv40 dengan virus lambda.[24] pada 1973, herbert boyer dan stanley. Diantara pasangan basa dan membuat molekul dna lebih kaku. Pada siklus ini, dna dari virus akan bergabung dengan dna sel bakteri membentuk profag. penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Materi yang diperlukan untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang atau hospesnya. Tahap pelepasan/ lisis , virus akan mengeluarkan enzim lisozime untuk melubangi dinding sel inang dan keluar meninggalkan inang. Akibatnya, terbentuk dua sel anakan dengan sifat baru rekombinan transduksi Pada siklus ini, dna dari virus akan bergabung dengan dna sel bakteri membentuk profag. Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor. Ketika menginfeksi sel inangnya, virus akan mengambil alih sel untuk membentuk materi genetik dan kapsid virus yang nantinya akan bergabung membentuk tubuh virus yang utuh. Lots 14 pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Dna virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam. 2020, direktorat sma, direktorat jenderal paud, dikdas dan dikmen 17 dna virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam nukleat. Bagi virus, sel inang adalah sumber energi untuk sintesis protein. Patofisiologi defisiensi insulin terjadi sebagai akibat dari kerusakan sel beta langerhans, defisiensi insulin. Diantara pasangan basa dan membuat molekul dna lebih kaku. Mrna juga akan membentuk enzim penghancur lisozim sehingga sel inang lisis. Soal konsep dasar pemeriksaan pap smear. Penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan diri. Nomor 5 adalah sel inang yang siap akan. Virus itu sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa dibilang sulit sekali mati. Kata “virus” ini berasal dari bahasa latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Pada 1972, paul berg menciptakan molekul dna rekombinan pertama dengan menggabungkan dna dari virus monyet sv40 dengan virus lambda.[24] pada 1973, herbert boyer dan stanley. Nah itulah pembahasan tentang penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan yang bisa kami sampaikan. Terima kasih telah berkunjung pada website awak. semoga tulisan yg awak periksa diatas memberikan manfaat jatah pembaca dengan berjibun perseorangan yang sudah berkunjung pada website ini. beta pamrih dukungan dari seluruh golongan bagi pengembangan website ini biar lebih bagus lagi. . 232 118 300 407 123 7 178 412

penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan